Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Ajaib! Ada Pisang Bertandan Tujuh di Mendoyo Dauh Tukad

Rabu, 05 Juli 2017

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

Baliberkarya.com

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com - Jembrana. Warga  Banjar Tengah, Desa Mendoyo Dauh Tukad, Kecamatan Mendoyo, Jembrana,  dihebohkan dengan keberadaan pohon pisang yang memiliki tujuh tandan. 
 
Pohon pisang aneh ini  tumbuh di kebun milik seorang Pemangku Tapakan Rangda Tempek Antap Sari, Gusti Ngurah Putu Sariba ( 70). Anehnya, 7 tandan buah pisang itu, tumbuh pada bagian batang tengah pohonnya dan berbeda dengan tandan buah pisang pada umumnya. 
 
Menurut keterangan pemilik,  keberadaan pohon pisang berbuah aneh itu, baru diketahui Selasa (4/7) siang lalu. Yang mengetahui pertama kali adalah Gusti Ngurah Komang Binaharta. 
 
 
 
Binaharta yang kebetulan sedang membantu persiapan resepsi upacara Pemalaspasan di rumah salah satu anggota keluarganya, secara tidak sengaja melihat pohon pisang aneh tersebut saat  sedang kencing. 
 
“Saya pas kencing. Waktu itu sekitar pukul 11.00 Wita. Awalnya, sebenarnya mau kencing agak ke utara. Tetapi saya terus geser-geser ke selatan sampai ke sini, dan terkejut melihat buah pohon pisang itu,” ujar Binaharta, Rabu (5/7/2017). 
 
Tak ayal, keberadaan pohon pisang berbuah aneh itu menggegerkan warga sekitar dan dalam sekejap kebun tempat tumbuhnya pisang aneh tersebut dipenuhi warga. 
 
 
Sejak diketahui keberadaan pisang aneh tersebut, sempat terjadi beberapa kejanggalan. Di mana malam sebelum ditemukan pohon pisang tersebut,  pemilik kebun, Gusti Ngurah Putu Sariba, sempat mendadak sakit meriang disertai sesak hingga harus dilarikan ke UGD RSUD Negara. 
Kemudian Selasa pagi itu, salah satu keponakan pemilik kebun sempat kerauhan (kerangsukan) ketika menjenguk Sariba, yang seketika sembuh setelah diperciki tirta (ari suci) saat itu.  
 
Hingga kini pohon pisang berbuah aneh tersebut dibiarkan tumbuh, bahkan telah dipagari dengan kayu agar tidak dirusak binatang, seperti sapi. Warga yang melihat juga tidak boleh melewati pagar yang telah dibuat pemiliknya.(BB)


Berita Terkini