Dituding Menelantarkan Pasien BPJS, Ini Alasan Dirut RSUD Negara
Selasa, 03 September 2019
Baliberkarya
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Jembrana. Ocehan Made Sueca (55), warga Desa Tegalbadeng Timur, Negara yang menuding pihak RSUD Negara telah menelantarkan pasien yang tiada lain menantunya yang janin bayinya meninggal dalam kandungan dibantah keras pihak rumah sakit.
BACA JUGA : Kebun IPSA Bali Panen Perdana Benalu
Kepada sejumlah wartawan pagi tadi, Dirut RSUD Negara dr I Gusti Bagus Ketut Oka Parwata mengatakan pihaknya sama sekali tidak menelantarkan pasien yang janinnya meninggal dalam kandungan. Penanganan pihak rumah sakit sejak pasien tersebut datang sudah sesuai prosedur.
"Pasien tersebut tidak tergolong pasien gawat darurat. Jadi penanganannya sudah sesuai prosedur," terangnya, Selasa (3/9/2019).
Lantaran bukan pasien gawat darurat, prosedurnya wajib membawa surat rujukan BPJS karena saat datang ke RSU Negara tidak membawa rujukan dari Pukesmas terdekat. Demikian saat kembali membawa rujukan pelayanan di poliklinik sudah tutup karena pasien tersebut penanganannya pada poliklinik, terkecuali pasien gawat darurat.
"Jadi penanganan kami sudah sesuai prosedur. Hanya saja keluarga pasien kurang memahami ini sehingga dikira menelantarkan," pungkasnya.
Sebelumnya Made Sueca pada Senin (2/9) mengamuk di RSUD Negara. Dia mengamuk lantaran dianggap pihak rumah sakit menelantarkan menantunya yang didiagnosa janin bayinya berusia enam bulan meninggal dalam kandungan.
Sueca datang ke RSU Negara Selasa siang mengantar menantunya yang sedang hamil enam bulan mengeluhkan d sakit perut dan janin dalam kandungan tidak bergerak. Oleh dokter yang memeriksanya divonis janin dalam kandungannya telah meninggal. Untuk penanganan lebih lanjut Sueca dan menantunya diminta mengurus rujukan BPJS.
Setelah mendapatkan rujukan, Sueca dan menantunya kembali ke RSU Negara. Sayangnya dia diminta pulang tanpa penanganan karena poliklinik telah tutup. Sueca sempat kecewa dan marah-marah karena kuatir dengan kondisi menantunya. Namun dengan terpaksa dia mengikuti perintah dokter agar pulang dan kembali esok harinya.
Malam harinya kondisi menantunya justru kian memburuk. Takut terjadi apa-apa Sueca mengajak kembali menantunya ke RSUD Negara. Lagi-lagi dia tidak mendapat pelayanan dan disarankan pulang sambil menunggu reaksi atau hingga keluar air ketuban. Merasa ditelantarkan Sueca akhirnya mengamuk dan menantunya di tangani di RS Balimed, Negara.(BB)