Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Cari Rujukan BPJS, Janin Meninggal dalam Kandungan Malah Disuruh Pulang

Selasa, 03 September 2019

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

Baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Jembrana. UGD RSUD Negara kena amuk warga tadi malam Senin (2/9/2019). Warga ini mengamuk lantaran kecewa dengan pelayanan pihak rumah sakit berplat merah ini. Pasalnya, setelah keluarga pasien mengurus rujukan BPJS, janin dalam kandungan enam bulan meninggal tanpa mendapatkan penangan terlebih dulu. Setelah itu, bukannya mendapat penanganan lebih lanjut, pasien yang mengandung janin yang telah meninggal ini malah disuruh pulang hingga kondisinya memburuk di rumah.
 
 
Made Sueca yang mengamuk di UGD tersebut menyebut pihak rumah sakit sengaja menelantarkan seorang ibu muda yang dalam keadaan hamil. Protes tersebut disampaikan setelah bayi yang dikandung ibu tersebut meninggal dunia sebelum dilahirkan atau meninggal dalam kandungan.
 
Made Sueca yang berasal dari Desa Tegalbadeng Timur, Negara ini pun mengaku  tidak terima menantunya yang bernama Komang Suriani yang lagi hamil 6 bulan divonis dokter anak yang dikandungnya telah meninggal dunia dalam kandungan. Aksi Sueca sontak membuat gaduh RSUD Negara dan mendapat perhatian dari sejumlah pasien dan keluarga pasien.
 
 
Menurut penuturan Sueca, musibah berawal siang kemarin dimana menantunya yang hamil enam bulan mengeluh sakit perut. Dia kemudian mengajak menantunya ke RSUD Negara untuk berobat. 
 
"Sampai di rumah sakit, kami diberikan penjelasan agar mengurus rujukan BPJS supaya menantu saya bisa ditangani. Saran itu saya ikuti dan rujukan kami urus," ujar Sueca kepada wartawan, Senin (2/9/2019) malam.
 
 
Setelah mendapatkan rujukan BPJS, Sueca dan menantunya kembali ke RSUD Negara berharap menantunya bisa mendapatkan penanganan medis. Sempat diperiksa dan divonis anak yang dikandung menantunya telah  meninggal. Namun, pihak rumah sakit justru memintanya pulang sebelum ditangani karena alasan poliklinik sudah tutup. Sueca dan menantunya diminta kembali besok paginya.
 
"Padahal saya tiba di rumah sakit bawa rujukan BPJS sekitar pukul sebelas lebih atau jam dua belas kurang. Kok bisa poliklinik sudah tutup padahal hari Senin," tuturnya.
 
 
Dengan rasa kecewa, diapun kemudian mengajak menantunya pulang tanpa mendapat penanganan medis atas keluhan sakit menantunya. Naas malam harinya kondisi menantunya justru memburuk dia kemudian memutuskan untuk mengajak kembali menantunya ke RSU Negara.
 
 
"Setelah diperiksa di UGD, pihak rumah sakit justru tidak memberikan penanganan, kami diminta kembali besok katanya menunggu kontraksi. Saya takut berdampak buruk terhadap menantu saya karena bayi yang dikandungnya telah meninggal. Apa harus menunggu menantu saya pendarahan baru ditangani," tutur Sueca.
 
Akhirnya dengan penuh dongkol, Sueca kemudian mengajak menantunya pulang. Sementara informasi sampai di rumahnya kondisi menantunya terus memburuk dan kabarnya dirujuk ke RS Balimed Negara dan telah mendapatkan penanganan.
 
Terkait kejadian tersebut pihak RSUD Negara tidak bisa dikonfirmasi wartawan. Dicoba menghubungi lewat telpon satupun jajaran direksi rumah sakit bisa dihubungi, termasuk Dirut RSUD Negara dr I Gusti Bagus Ketut Oka Parwata, di telpon wartawan berkali-kali dalam keadaan aktif namun tidak diangkat.(BB)


Berita Terkini