Geliat Bkraf Denpasar Dilirik Daerah Lain
Jumat, 23 Agustus 2019
Baliberkarya
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Denpasar. Pembentukan Badan Kreatif (Bkraf) Denpasar yang digagas Walikota Denpasar I.B Rai Dhamrawijaya Mantra bersama Wakil Walikota I GN Jaya Negara sebuah wadah non pemerintah, yang bersifat independen, menjadi partner Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota dengan stakeholders di dalam mengembangkan kreatifitas berbasis budaya unggul/lokal, sehingga dapat memiliki daya saing dan identitas yang jelas.
BACA JUGA : Menkop Puspayoga Buka Rakernas ICSB Indonesia
Atas inisiasi pembentukan tersebut Bkraf Denpasar terus bergeliat lewat visi, ekonomi kreatif yang berbasis budaya adalah penggerak pertumbuhan ekonomi Kota Denpasar. Di samping itu memiliki misi, Meningkatkan “ kapasitas” dan daya saing pelaku ekonomi kreatif Kota Denpasar.
Konsep menjadi arahan Bkraf Denpasar kedepan yakni pemuda, komunitas kreatif, inkubasi, integrasi dan kerjasama. Arahan ini membuat Bkraf Denpasar dilirik darah lain di Indonesia untuk turut serta menginisiasi pembentukan Bkraf.
“Kita beberapa kali telah menerima kunjungan dari beberapa kota di Indonesia dalam pembahasan konsep dan arah Bkraf di setiap daerah,’ ujar Kepala Pelaksana BKraf Denpasar, I Putu Yuliartha, Jumar (23/8) saat menerima kunjungan dari Deputi Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) RI Bidang Hubungan Antar Lembaga Pemerintah Luar Negeri, Iman Santoso.
Bersama Kepala Litbang BKraf Denpasar, Arif Budiman, lebih lanjut Putu Yuliartha menyampaikan bahwa strategi Bkraf Denpasar mendorong terwujudnya ekosistem kreatif, mendorong kreatifitas menjadi daya ungkit perekonomian Denpasar, serta menyusun program kerja dan kegiatan.
Kegiatan dari Bkraf Denpasar meliputi rebranding Jelajah Budaya Kota Denpasar, aktifasi Fasilitas Kreatif Kota Denpasar, aktifasi Banjar sebagai Creative Space, Aktifasi kegiatan kampus dan sekolah kreatif, peningkatan Jejaring Aktifitas, Komunitas, dan Program kreatif nasional dan internasional, meningkatkan Pergerakan Ekonomi Kreatif, serta peningkatan Penyelenggaraan Festival Kreatif.
Deputi Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) RI Bidang Hubungan Antar Lembaga Pemerintah Luar Negeri, Iman Santoso saat melakukan kunjungan perkenalan sekaligus menyampaikan undangan kepada BKraf Denpasar untuk menghadiri acara Friend of Economy Creative Meeting di Denpasar, 2- 4 September 2019. Pada kesempatan tersebut Iman menyampaikan rasa senangnya atas mulai berjalannya lembaga-lembaga pemerintahan yang khusus bergerak di bidang pengembangan ekonomi kreatif di daerah-daerah di Seluruh Indonesia.
Meskipun baru hanya di beberapa daerah saja yang sudah berjalan, namun Iman sudah melihat geliat yang besar di banyak daerah lainnya. Terlebih berbagai aturan dan perundangan yang berkait pengembangan ekonomi kreatif di seluruh daerah di Indonesia terus digodok dan disempurnakan sehingga pemerintah derah memiliki pijakan yang kuat dalam melaksanakannya.
Terhadap pemerintah daerah seperti Pemkit Denpasar yang telah lebih dahulu melakukan langkah pengembangan ekonomi kreatif di daerahnya sekalipun belum ada aturan yang jelas mengenai itu, Iman menyampaikan apresiasi yang besar. Ia menyatakan jika ada hal yang berkait hubungan antar lembaga pemerintah di luar negeri, pihaknya dengan senang hati mengulurkan bantuan untuk memperlancar proses, apakah dalam bentuk rekomendasi atau bantuan lainnya.
"Yang pasti, kami akan mendukung sepenuhnya semua upaya memajukan ekonomi kreatif agar bergaung ke seluruh dunia dan manfaatnya dapat dirasakan sebesar-besarnya oleh masyarakat setempat," ujar Iman.
Kunjungan dari Bidang Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Jawa Barat beserta pelaku Ekonomi Kreatif setempat. Kedatangan mereka untuk melakukan studi tentang aturan dan dasar pembentukan BKraf Denpasar. Rombongan dipimpin oleh Ida Mahmudah itu diterima di Rumah Sanur.
Pada kesempatan tersebut Ida menyatakan bahwa pihaknya ingin mendapat wawasan alternatif untuk pengembangan ekonomi kreatif di daerahnya. Dia berpandangan bahwa Denpasar memiliki banyak hal di bidang pengembangan ekonomi kreatif yang layak di pelajari.
"Kami mengamati perkembangan Ekraf Kota Denpasar dan menganggap sangat layak untuk melakukan studi komparasi ke daerah ini khususnya dalam hal pengelolaan lembaga dan rumah-rumah kreatif," ujar Ida. (BB)