Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Pekerja 'Gelap' Marak di Jembrana, Pol PP Sidak Dong...!

Minggu, 28 Juli 2019

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

ilustrasi

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Jembrana. Setelah usai libur Lebaran beberapa waktu lalu, diduga terjadi lonjakan penduduk pendatang di Jembrana. Didominasi kaum perempuan dengan usia diantara 16 sampai 35 tahun atau usia produktif.
 
 
Kebanyakan dari mereka berasal dari beberapa daerah di Jawa. Datang ke Jembrana untuk mengais rejeki dengan bekerja di beberapa tempat usaha, seperti rumah makan dan tempat hiburan malam. Terbanyak bekerja di hiburan malam (kafe) sebagai pelayan/waitress.
 
Seperti yang terlihat di sejumlah kafe/warung remang-remang yang ada di kawasan pesisir Desa Delod Berawah, Kecamatan Mendoyo, Jembrana. Sejumlah kafe sebulan belakangan ini dihuni sejumlah waitress baru. Bahkan satu kafe meliliki waitris rata-rata belasan wanita. Padahal sebelum Lebaran satu kafe hanya memiliki kurang dari enam orang.
 
"Saya baru datang dan kerja disini. Kemarin habis lebaran ketupat saya ke sini Ama lima orang teman. Katanya kalau Galungan kafenya rame," ujar NK, salah seorang waitress salah satu kafe di Delod Berawah, Minggu (28/7/2019)
 
Demikian halnya di sejumlah rumah makan di kawasan Banjar Tegak Gede, Desa Yehembang Kangin, Mendoyo, juga banyak pekerja dengan wajah baru. Didominasi wanita muda berusia antara 16 sampai 20 tahun. Mereka mengaku baru datang bekerja dua Minggu setelah Lebaran.
 
 
Mirisnya lagi akhir pekan lalu juga terlihat puluhan anak punk berkeliaran di jalan kawasan Jembrana sebagian besar dari mereka usia remaja terdiri dari pria dan wanita. Keberadaan mereka meresahkan warga lantaran suka mencegat kendaraan truk yang melintas serta masuk-masuk rumah warga untuk meminta air minum. Kondisi ini juga luput dari pantauan petugas terutama Pol PP dan entah kenapa mereka bisa lolos dari pemeriksaan di Gilimanuk.
 
Menjamurnya penduduk pendatang dan bekerja di Jembrana diduga sebagai penduduk gelap lantaran mereka tidak dilengkapi dengan Surat Keterangan Tinggal Sementara (SKTS). Padahal sesuai ketentuan Perda SKTS wajib dimiliki penduduk pendatang yang tinggal dan bekerja di Jembrana. Kondisi ini luput dari pantauan Pol PP, lantaran petugas Pol PP belum pernah sidak duktang ke lokasi-lokasi tersebut.
 
 
Terkait hal tersebut Kabid Penegakan Perda Pol PP Jembrana I Made Tarma dikonfirmasi mengatakan pihaknya akan menindak lanjuti terkait dugaan maraknya penduduk pendatang di Jembrana dengan melakukan sidak kependudukan. Namun saat ini belum bisa dilakukan lantaran terbentur berbagai kegiatan lain.(BB)


Berita Terkini