Mencuat di Medsos, Loyalis Winasa Tawarkan Program. Tamba : Bangun Bandara di Jembrana, Tak Mungkin!
Sabtu, 07 Juli 2018
baliberkarya
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Jembrana. Pasca Pilgub Bali, media sosial (medsos) diramaikan dengan dengan kemunculan nama seseorang yang pernah berkuasa di bumi Makepung, Jembrana.
Beberapa komentar warga netizen solah-olah menggiring opini untuk membuka kembali ingatan masyarakat agar mengingat seorang yang dianggap tokoh. Berharap tokoh itu akan bangkit kembali merebut tahta di Jembrana.
Padahal sebenarnya itu sangat mustahil, jauh panggang dari api. Lantaran nama seseorang yang akan dimunculkan tersebut saat ini masih terbelenggu dengan ketidak berdayaan, bahkan sampai masa yang akan datang yang belum diketahui ujungnya.
Beberapa warga net yang memiliki kepentingan tertentu, termasuk diduga ingin menjalankan dendam kesumat, berusaha mengkumandangkan kembali program-program mantan penguasa yakni mantan Bupati Jembrana yang terjerat korupsi Gede Winasa. Dalam akun yang disebut-sebut loyalis Winasa tersebut, disodorkan program-program yang sangat baik dan sangat berpihak kepada rakyat.
Padahal sejatinya, program-program tersebut mengiris sedikit demi sedikit hati rakyat untuk kemakmuran mantan penguasa itu dan kroni-kroninya. Terbukti dari sederet program yang dianggap baik itu beberapa diantaranya telah diuji di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) dan terbukti telah mengiris daging masyarakat untuk kekayaan pribadi.
Sayangnya setelah teruji di Pengadilan Tipikor dan terbukti, bukan saja raga terbelenggu, namun juga daging-daging masyarakat yang diiris untuk kepentingan pribadi mantan penguasa itu harus lenyap habis-habisan.
Sadar mantan tokoh itu tidak bisa bangkit lagi karena masih terbelenggu dan akan terus terbelenggu serta sudah senja. Warga net yang merupakan loyalis Winasa ini diduga memiliki kepentingan tertentu lantaran berusaha memunculkan salah satu keturunan atau dinasti mantan penguasa itu. Berharap bisa diterima masyarakat untuk menduduki tahta Jembrana 1.
Sayangnya, usaha penggiringan itu tidak bersambut baik karena sebagaian besar masyarakat menilai itu merupakan hal yang tidak pantas dan menggambarkan keserakahan. Sementara dalam kurun waktu bertahun-tahun secuilpun tidak berinvestasi kepada masyarakat Jembrana.
Bahkan dalam akun tersebut, warga net berusaha meyakinkan masyarakat Jembrana dengan memviralkan gagasan pembangunan bandara di Jembrana demi kemajuan Jembrana. Disebutkan, bandara bisa terwujud di Jembrana jika dinasti mantan penguasa itu berkuasa di bumi Jegog dan Mekepung.
Sayangnya, memunculkan kembali gagasan pembangunan bandara di Jembrana bisa terwujud ini dibantah keras-keras oleh Ketua Komisi III DPRD Bali I Nengah Tamba. Putra asli Jembrana ini menganggap itu gagasan yang muluk-muluk dan mustahil terwujud.
Menurut dewan dari Partai Demokrat ini, berdasarkan beberapa kajian dan penelitian, pembangunan bandara di Jembrana sangat tidak mungkin karena koordinat penerbangan yang tidak memungkinkan serta sangat membahayakan penerbangan.
"Membangun bandara itu harus memperhatikan opstikel atau zona wilayah penerbangan yang aman," terang Tamba, Sabtu (7/7/2018).
Lanjut Tamba, pembangunan bandara itu juga menyangkut koridor, kordinat, lingkar pesawat karena jika pesawat tiba-tiba tidak bisa landing, harus berputar-putar di udara. Sedangkan lokasi di Jembrana sangat tidak mendukung ini. Jadi mustahil bandara dibangun di Jembrana.
"Jika dari kajian dan penelitian di Jembrana memungkinkan untuk pembangunan bandara, saya sebagai warga Jembrana sudah dari awal getol memperjuangkannya dengan pemerintah daerah, tidak perlu menunggu pihak lain memperjuangkannya," tegas Tamba.
Disamping itu, pembangunan bandara di Jembrana juga tidak produktif karena kalah dengan bandara Banyuwangi yang sudah jauh lebih maju. Juga kalah dengan penumpang domestik karena akan mengandalkan penumpang dari Jembrana dan Buleleng barat. Sementara, Karangasem, Klungkung, Gianyar dan kabupaten lainnya lebih memilih Bandar Udara Ngurah Rai.
"Jadi yang perlu diperjuangkan untuk kemajuan Jembrana adalah jalan tol, bukan bandara dan jalan tol sangat memungkinkan terwujud. Masyarakat melalui Pemkab Jembrana silahkan bantu kami memperjuangkan pembangunan jalan tol," ujar Tamba.
Pembangunan jalan tol menurut Tamba sangatlah penting untuk memperpendek jarak tempuh para wisatawan dari kabupaten lain menuju Jembrana. Dengan itu sektor pariwisata jadi maju dan perekonomian di masyarakat Jembrana jadi tumbuh pesat. Tamba yakin pembangunan jalan tol satu jalur akan mudah terwujud.
"Jadi saya himbau masyarakat Jembrana untuk bersatu membangun Jembrana. Jangan memviralkan sesuatu yang mustahil untuk tujuan tertentu termasuk kekuasaan di medsos. Pergunakan medsos dengan bijak," tutupnya.(BB)