Penekun Spiritual: Hasil Paruman Dewa Bahwa 'Beratha, Mangku dan Mantra' Pimpin Bali
Senin, 25 Juni 2018
Baliberkarya/ist
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Denpasar. Dalam setiap hajatan besar di bumi ini, sejak dahulu kala, ada sejumlah ramalan yang muncul. Percaya atau tidak, namun sebagian besar ramalan itu benar-benar terjadi.
Bahkan kompetisi selevel Piala Dunia misalnya, ada yang lebih awal meramalkan tim yang akan tampil sebagai juara. Begitu pula dengan tiap hajatan politik di tanah air, baik dalam konteks Pemilu Presiden (Pilpres) maupun Pemilu Kepala Daerah (Pilkada).
Sebelum Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkuasa misalnya, banyak pihak yang menilai bahwa Jokowi adalah sosok Satrio Piningit, yang ada dalam ramalan Jayabaya, raja Kerajaan Kediri kuno.
Seperti Pilgub Bali 2018, meski kemenangan kedua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Bali baru akan ditentukan rakyat Bali tanggal 27 Juni nanti, namun para peramal ternyata sudah meramalkan siapa pemimpin Bali yang akan menggantikan Made Mangku Pastika.
Dari banyak ramalan terkait Pilgub Bali 2018, ada satu ramalan menarik dari seorang penekun spiritual terpercaya yang tidak mau di ekspose dan Anda boleh dipercaya, boleh juga tidak. Hasil penerawangan tersebut, ia sampaikan pada tahun 2007, jelang Pilgub Bali 2008.
"Beliau seorang penekun spiritual, dari Jawa Timur. Beliau sering ke Pura Besakih, Semeru, dan Lempuyang. Beliau juga seorang indigo," kata Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Bali, Made Mudarta, di Denpasar.
BACA JUGA : Pernyataan Gus Purba Terbantahkan, Anggota Pasubayan: Koster 'Lecehkan Gerakan Tolak Reklamasi'
Pada tahun 2007, jelasnya, sang penekun spiritual ini sempat menyampaikan hasil penerawangannya terkait kepemimpinan Bali. Disebutkan bahwa Paruman ternyata tidak saja dilakukan manusia di bumi. Namun para Dewa pun bisa melakukan Paruman.
"Pada era krisis ekonomi 1997-1998, para Dewa ternyata sudah melakukan Paruman. Mereka sudah memutuskan pemimpin Bali untuk era ujian, era pemulihan dan era kejayaan Bali," katanya menirukan penuturan sang penekun spiritual.
"Dari hasil Paruman Para Dewa, memutuskan bahwa yang memimpin Bali ini adalah Beratha, Mangku dan Mantra, masing-masing selama sepuluh tahun lamanya," jelas Mudarta.
Dari ramalan tersebut, menurut Mudarta, dua di antaranya sudah terbukti. Sebab pada era ujian (1998-2008), di mana Bali diuji dengan dua kali peristiwa ledakan bom, nama Dewa Made Beratha tampil sebagai gubernur Bali.
Selanjutnya pada era pemulihan (2008-2018), Bali dinahkodai Made Mangku Pastika. Mantan Kapolda Bali dan NTT itu sukses memulihkan luka Bali pasca dua kali ledakan bom dahsyat.
"Kini tinggal pembuktian, Mantra memimpin Bali di era kejayaan (2018-2028). Jika Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra yang saat ini tampil sebagai calon gubernur tampil sebagai pemenang pada Pilgub Bali 27 Juni mendatang, maka hasil Paruman Para Dewa itu terbukti benar adanya sebagaimana disampaikan oleh sang peramal," tegas Mudarta.
Seperti diketahui, pada Pilgub Bali 2018, ada dua pasangan calon yang bertarung. Mereka adalah pasangan Wayan Koster dan Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Koster-Ace) serta pasangan Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra dan Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta). (BB).