Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Diserang Cacar Daun, Petani Semangka di Jembrana Merugi

Kamis, 29 Juni 2017

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

Baliberkarya.com

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Jembrana. Hektaran tanaman semangka di Subak Telepud, Desa Delod Berawah, Kecamatan Mendoyo, Jembrana terancam gagal panen.
 
Pasalnya, hampir seluruhnya tanaman semangka milik petani lokal setempat diserang penyakit cacar daun yang disebabkan oleh jamur. Akibatnya, daun-daun semangka menjadi mengering dan mati.
 
Bahkan yang parah terserang, seluruh daun pada tanaman menjalar ini tidak tersisa. Padahal hektaran tamanan semangka di subak tersebut sudah berbuah, namun belum masa panen.
 
 
"Mulai terserang penyakit cacr daun sekitar tamanan berumur 45 hari. Buahnya baru sebesar kelapa gading,” ujar Nengah Kirna, salah seorang petani semangka asal Banjar Telepud, Desa Delod Berawah, Kamis (29/6/2017).
 
Tanaman semangka yang terkena penyakit cacar daun ini berdampak pada buah. Dimana buahnya kecil-kecil dan tidak mau besar lantaran daunnya sudah mengering sehingga tidak bisa melakukan fotosintesis.
 
 
Jika sudah megini menurutnya, petani akan merugi. Bahkan untuk balik modal sangat sulit, meskipun saat ini harga buah semangka tergolong mahal yakni Rp 4700 per kilonya.
 
 
"Petani sudah berusaha melakukan penyemprotan dengan festisida, tapi penyakit cacar ini sulit dikendalikan,” imbuhnya yang mengaku memiliki 40 are tanaman semangka.
 
Untuk menanam semangka seluas 40 are, Kirna mengaku mengeluarkan biaya hingga Rp 15 juta sampai masa panen. Biaya tersebut meliputi sewa lahan Rp 60 ribu per are, ongkos tenaga, hingga biaya perawatan sampai panen.
 
"Tapi kalu tanaman semangka terserang penyakit seperti sekarang ini paling dapat hasil 10 juta. Modalnya saja tidak bali,” keluhnya.
 
 
Lanjutnya, penyakit cacar daun biasanya menyerang tanaman semangka ketika cuaca ektrim. Dimana curah hujan dan panas tidak menentu seperti cuaca saat ini.
 
Jika terserang penyakit cacar, petani masih bisa memetik hasil panen meskipun sedikit. Namun jika tamanan semangka terserang penyakit layu, petani tidak bisa memanen semangkanya.
 
"Penyakit layu itu tidak ada obatnya karena yang diserang akarnya. Katanya itu serangan bakteri,” tuturnya.
 
Tanaman semangka yang diserang bakteri pada akar biasanya saat berumur 30 hari. Tanaman menjadi layu dan terus mati sehingga tidak bisa dipanen. Saat tanaman semangka berbuah diserang penyakit ini buahnya juga akan busuk.
 
"Di Subak ini ada tanaman semangka yang terkena penyakit layu terus mati. Penyakit itu tidak bisa dikendalikan,” tutupnya yang mengaku menjadi petani semangka sejak 40 tahun lalu.(BB)


Berita Terkini