Lindungi Anak dan Perempuan, Wagub Sambut Program "Three Ends" Pusat
Jumat, 18 November 2016
Baliberkarya.com/ist
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Denpasar. Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta menyambut baik Program ungggulan pusat yang diberi nama Three Ends yang diluncurkan Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) yaitu gerakan yang meliputi akhiri kekerasan pada perempuan dan anak, akhiri perdagangan manusia serta akhiri ketidakadilan akses ekonomi untuk perempuan yang pada diharapkan dapat menganggulangi permasalahan pelanggaran hak asasi.
Demikian disampaikan Sudikerta dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Bali Ni Luh Putu Praharsini saat membuka pelaksanaan Workshop Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (PUSPA) di Hotel Inna Bali,Denpasar Jumat (18/11/2016).
Sudikerta optimis program ini dapat mencapai tujuannya jika ada partisipasi dan dukungan semua komponen masyarakat yang diklaster menjadi Lembaga Masyarkat, Lembaga Keumatan, Lembaga Profesi serta Lembaga Dunia Usaha dan Media untuk berbagi pengalaman dan gagasan inovatif dalam pemberdayaan perempuan dan anak.
Terkait pelaksanaan workshop PUSPA, Wagub berharap agar nantinya kegiatan workshop dapat menghasilkan program yang strategis dan rencana aksi agar bisa mensejahterakan, memajukan, menciptakan rasa bahagia dan terlindungi dari bentuk kekerasan fisik dan psikis bagi perempuan dan anak sehingga tujuan dari Program Three Ends dapat terwujud.
“Kekerasan terhadap ibu dan anak adalah bentuk pelanggaran hak asasi, mari kita dukung program Three Ends, Kita lindungi perempuan dan anak karena negara belum dapat dikatakan maju bila perempuan dan anak belum berada di ranah aman," imbuhnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Asisten Deputi Bidang Partisipasi Masyarkat Kementrian PPPA Maydian Werdiastuti yang menyampaikan bahwa upaya penghentian kekerasan pada perempuan dan anak memerlukan sinergitas semua lapisan masyrakat dan tidak bertumpu hanya pada pemerintah semata.
Pemerintah telah melakakan berbagai upaya dalam menghentikan tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak seperti dengan melakukan kampanye anti kekerasan, tuntutan kesetaran gender yang terus dikumandangkan serta terobosan baru Three Ends diharapkan dapat menghentikan tindakan kekerasan pada perempuan dan anak serta kasas kasus pelanggaran hak asasi manusia lainnya.
Disamping itu upaya pencegahan terhadap tindak kekrasan sangat penting untuk dilaksankan yang dapat ditempuh dengan memperkuat sistem perlindungan perempuan dan anak dari berbagai tidak kekerasan, peningkatan pemahaman masyarakat dan dunia usaha tentang tindak kekrasan, eksploitasi dan penelantaran, penegakan hukum terhadap para pelaku tindak kekerasan serta peningkatan efektivitas layanan bagi perempuan dan anak korban kekerasan yang mencakup pengaduan, rehabilitasi sosial, penegakan dan bantuan hukum.
Workshop yang diselenggarakan oleh Kementrian PPPA, Perkumpulan Pendidikan Nasional Denpasar dan BP3A Provinsi Bali ini diikuti oleh sekitar 70 orang peserta dari perwakilan badan pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana Kabupaten / Kota se bali ini berlangsung selama dua hari dari tanggal 18-19 November 2016.
Kegiatan workshop hari pertama menghadirkan beberapa narasumber yang fokus pada perlindungan perempuan dan anak antara lain Asisten Deputi Bidang Partisipasi Masyarkat Kementrian PPPA Maydian Werdiastuti, Ni Made Sekardi pemilik Yayasan Sedekah Ilmu, Ida Ayu Candrawati dari BP3A Provinsi Bali, sedangkan untuk hari kedua akan diisi dengan sesi tanya jawab, pelantikan Forum PUSPA 2016 serta hasil rekomendasi dari kegiatan workshop PUSPA yang telah dilaksanakan. (BB)