Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Ini Tiga Alasan Kuat Tim Surya Yakin Menang Dalam Sengketa di Panwaslih

Selasa, 01 November 2016

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

Baliberkarya.com/dok

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com - Denpasar. Sengketa Pilkada Buleleng hingga kini terus bergulir. Pasangan calon perseorangan Dewa Nyoman Sukrawan-Gede Dharma Wijaya (Paket SURYA) yang dijegal menuju pertarungan Pilkada Buleleng 2017 terus melawan penetapan KPU Buleleng yang dianggap memiliki kekurangan suara verifikasi faktuam sebanyak 235 orang.
 
Setelah sebelumnya gugatan Paket SURYA ke Panwaslih Buleleng berupa pembacaan tuntutan dari Tim SURYA dan dilanjutkan dengan mendengarkan tanggapan dari KPU Buleleng, hari ini Panwaslih Buleleng mendengarkan sejumlah saksi-sakti dari tim SURYA.
 
Ketua DPD Partai Demokrat Bali Made Mudarta selaku tim pendukung Paket SURYA berharap Panwaslih Buleleng segera mengabulkan keberatan pasangan SURYA untuk melanjutkan verifikasi faktual lanjutan dukungan KTP rakyat Buleleng kepada pasangan SURYA yang telah lolos verifikasi administrasi sebanyak 27 ribu yang belum diverifikasi faktual oleh Panitia Pemungutan Suara (PPS).
 
"Kami hanya dinyatakan kurang 235 orang padahal sejak awal kami sudah mengumpulkan KTP 94 ribu yang sudah disetorkan sebagai bentuk dukungan rakyat Buleleng kepada pasangan SURYA. Tapi dari 94 ribu orang hanya 22 ribu orang yang baru diverifikasi faktual, artinya ada 27 ribu belum diverifikasi faktual. 27 ribu dukungan warga buleleng menyatakan dukungan ke pasangan SURYA dan telah lolos verifikasi administrasi tapi tidak didatangi PPS untuk diverifikasi faktual," ucap Mudarta, Selasa (01/11/2016).
 
Mudarta menegaskan sesuai peraturan PKPU Nomer 5 Tahun 2016 pasal 23 yang memuat aturan tentang Pencalonan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota bahwa kewenangan KPU melakukan verifikasi faktual. Tim SURYA, kata Mudarta, tetap berharap para penyelenggara dan pengawas baik KPU maupun Panwaslih bekerja profesional dan bisa jadi hakim yang baik bagi Pilkada Buleleng.
 
"Masyarakat sekarang sudah tahu aturan. Rakyat kini semakin tidak percaya dengan penyelenggara pemilu dan Panwaslih. Kami sesungguhnya ingin menghadirkan pilkada berkualitas. Mana yang dipilih rakyat, jangan ada oknum penguasa yang ingin mematikan calon lawan. Kalau gini caranya ini namanya berkompetisi yang tidak sehat dalam demokrasi," tegasnya.
 
Meski begitu, lanjut Mudarta, Tim SURYA berharap harusnya dari awal Panwaslih Buleleng aktif dan jangan pasif untuk mengawasi seluruh proses pelaksanaan Pilkada Buleleng, tidak seperti selama ini yang hanya menerima laporan saja. Pasalnya, sudah menjadi kewajiban petugas Panwaslih untuk mengawal jalannya Pilkada. Mudarta berharap jangan sampai nantinya Panwaslih Buleleng diberhentikan oleh DKPP akibat tidak netral dan tidak melaksanakan tugas serta fungsinya.
 
"Kita berharap semuanya bekerja profesional dan tidak boleh suara rakyat diabaikan. Suara rakyat adalah suara Tuhan. Kami juga berharap Panwaslih Buleleng mengabulkan verifikasi faktual lanjutan Tim SURYA. Khan gampang PPS mencari nama, alamat, banjar pendukung pasangan SURYA sudah lengkap tinggal PPS ngecek kerumah warga tersebut sesuai alamat yang sebelumnya lolos dalam verifikasi administrasi di KPU," tandasnya.
 
Politisi muda asal "Bumi Mekepung" mengakui sebelumnya banyak warga pendukung pasangan SURYA diintimidasi oknum anggota DPRD Buleleng, oknum Kepala Desa yang mengintimidasi beranekaragam agar warga tidak berkumpul dan tidak hadir mendukung pasangan SURYA dalam verifikasi faktual sehingga paket SURYA menjadi kekurangan 235 orang. 
 
"Warga banyak ketakutan, harusnya biarkan rakyat mengalir mendukung siapa. Biarkan rakyat bebas memilih pemimpinnya. Sesungguhnya Pilkada Buleleng satu-satunya di Bali. Kami bersama teman-teman ingin menghadirkan suasana baru, parpol berusaha keras melahirkan pasangan independen di Buleleng. Namun ditengah perjalanan hambatan sangat besar," ungkapnya.
 
"Jangan ingin menang tapi tidak ada lawan. Ibarat seperti sepakbola menang tapi main sendiri. Jangan sampai situasi Buleleng yang aman, damai menjadi tegang. Sekarang tergantung elitnya di Buleleng," imbuhnya.
 
Mudarta meyakini jika Pilkada Buleleng berjalan demokratis maka pihaknya yakin Panwaslih Buleleng mengabulkan keinginan pasangan SURYA. Adapun tiga alasan pasangan SURYA yakin gugatannya lolos di Panwaslih Buleleng yaitu karena pemeriksaan saksi-saksi sesuai apa yang dilihat dilapangan jika para saksi diminta agar tidak hadir dalam verifikasi faktual sebelumnya.
 
Alasan kedua, sambung Mudarta, yaitu ada 27 ribu KTP yang lolos verifikasi administrasi di KPU tapi tidak diverifikasi faktual oleh PPS. Harusnya menjadi kewajiban KPU atau PPS door to door kerumah-rumah warga. Keyakinan ketiga bahwa ada pengumuman dari KPU yang belum terverifikasi faktual diperbolehkan nanti diverifikasi di kecamatan tapi beberapa lama ada pengumuman tidak boleh di verifikasi faktual dikecamatan
 
"Dijanjikan dan dimungkinkan di level kecamatan tapi tiba-tiba ada surat edaran dari KPU meniadakan verifikasi faktual. Ini aneh pasangan SURYA kena jebakan batman. Harusnya tugas PPS hadir door to door. Padahal awalnya ada kesepakatan tim SURYA dengan penyelenggara kumpul disuatu tempat tapi tidak bisa hadir datang karena kesibukan dan intimidasi. Walaupun begitu harusnya PPS jemput bola door to door kerumah warga dong. Padahal dukungan kita yang belum terverifikasi faktual sangat melebihi dari 235 orang saja atau cukup 1 banjar saja," pungkasnya. (BB)


Berita Terkini