Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Perburuan Penyelundup Penyu Hijau di Jembrana, Identitas Terungkap, Peredaran Gelap Daging Penyu Diendus

Selasa, 18 Maret 2025

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

Ket poto: Kapolres Jembrana AKBP Endang Tri Purwanto bersama Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com - Jembrana. Kasus penyelundupan penyu hijau di Jembrana terus bergulir. Polres Jembrana juga telah menerbitkan Daftar Pencarian Orang (DPO) dan mengantongi identitas pelaku. Sementara itu, peredaran gelap daging penyu di Bali masih menjadi pekerjaan rumah bagi BKSDA Bali.

Kapolres Jembrana, AKBP Endang Tri Purwanto mengatakan, proses penyelidikan kasus tersebut masih terus berjalan. Hal itu disampaikan usai kegiatan pelepasliaran empat ekor penyu hijau di Pantai Perancak, Selasa (18/3/2025).

"Untuk penanganan kasusnya masih berjalan. DPO sudah kami terbitkan, izin dari pengadilan juga sudah keluar. Mudah-mudahan pelaku segera tertangkap karena identitasnya sudah kami ketahui," terangnya.

Disinggung terkait barang bukti potongan daging penyu yang diamankan, ia mengaku, barang bukti kini telah diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali. Sementara satu ekor penyu lainnya yang ditemukan dalam kondisi sakit saat penggerebekan, kini dirawat oleh tim dari Jaringan Satwa Indonesia (JSI) di Buleleng. Penyu tersebut mengalami stres dan dehidrasi berat akibat terlalu lama berada di darat.

Terkait peredaran daging penyu di Bali, Kepala BKSDA Bali, Ratna Hendratmoko, mengakui bahwa praktik jual beli daging penyu dilakukan secara sembunyi-sembunyi. "Menu seperti lawar penyu tidak mungkin dicantumkan secara terbuka di daftar menu warung. Ini menu spesial yang hanya tersedia jika ada suplai," ungkapnya.

Ratna menegaskan, pihaknya terus berupaya mengidentifikasi pasar gelap daging penyu di Bali dan menghimbau masyarakat untuk tidak mengonsumsi daging satwa yang dilindungi. "Kami minta masyarakat Bali untuk tidak mengonsumsi daging penyu. Tidak ada makanan yang lebih enak dari daging satwa dilindungi seperti penyu. Kami pun tidak sampai hati memakannya," tegasnya.

Lebih lanjut, BKSDA mengungkapkan bahwa dari hasil penyelidikan sementara, suplai penyu yang diselundupkan ke Bali berasal dari Jawa. Modusnya, penyu dikubur di pasir dan kemudian diambil oleh orang suruhan.

"Kami terus mendalami dan melacak jaringan pengepul. Memang sulit mengungkap karena pasarnya tertutup dan bukti yang kami dapatkan selama ini belum cukup kuat. Tapi kami yakin bisa mengungkap ini," katanya.

Di tempat yang sama, Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan, mengapresiasi langkah cepat Polres Jembrana dalam menggagalkan upaya penyelundupan satwa dilindungi ini.

"Saya salut dengan Pak Kapolres dan jajarannya. Termasuk juga masyarakat yang telah ikut membantu dengan melapor. Jangan ragu melapor, karena laporan pasti akan dijaga kerahasiaannya. Kami butuh partisipasi masyarakat untuk sama-sama menjaga kelestarian satwa yang dilindungi," ujarnya. (BB)

 


Berita Terkini