Kasus HIV AIDS di Kabupaten Jembrana Masih Tinggi
Selasa, 20 Juni 2023
Ket poto : Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Jembrana, I Gede Ambara Putra
Baliberkarya.com - Jembrana. Data dari Dinas Kesehatan kasus HIV AIDS di Kabupaten Jembrana masih mengalami masih tinggi. Diketahui wilayah yang masih mendominasi diantaranya Kecamatan Negara, Jembrana, Melaya, dan Mendoyo
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Jembrana, I Gede Ambara Putra, mengkonfirmasi bahwa menurut data yang ada, kasus HIV AIDS di Jembrana masih stagnan. Pada tahun 2022, tercatat ada 5.564 orang yang menjalani tes, dengan 89 kasus yang dinyatakan positif.
"Sampai bulan Mei 2023 ini, sebanyak 2.454 orang telah melakukan tes dan ditemukan 30 orang yang positif. Ini baru data hingga bulan Mei. Masih banyak masyarakat yang enggan menjalani tes atau memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan," jelas I Gede Ambara Putra. Selasa (20/6/2023)
Menurutnya, tahun 2022 merupakan tahun dengan kasus HIV AIDS yang tinggi setelah tahun 2019 dengan 95 kasus. Pada tahun 2020, tercatat 87 kasus, dan hingga tahun 2021, terdapat 72 kasus. Namun, pada tahun 2022, terjadi peningkatan yang signifikan dengan 89 kasus.
"Kami terus melakukan tes melalui pusat kesehatan seperti Puskesmas, RSU Negara, dan rumah sakit swasta yang ada di Jembrana. Ada 8 subpopulasi kunci yang menjadi sasaran tes, antara lain LSL, waria, PSK, pasien TB, pasien IMS, penasun, narapidana, dan ibu hamil yang menjalani pemeriksaan skrining," terangnya.
Ambara mengungkapkan bahwa dari seluruh sasaran tes yang dilakukan, terdapat 2 ibu hamil yang dinyatakan positif HIV, sedangkan sisanya berasal dari 8 subpopulasi kunci lainnya. "Yang memprihatinkan saat ini adalah salah satu dari 8 subpopulasi kunci. Beberapa di antaranya menolak disarankan untuk menjalani tes dan mereka yang sudah positif juga menolak disarankan untuk berobat," ujarnya.
Pihak Dinas Kesehatan mengimbau agar masyarakat tidak takut untuk melakukan pemeriksaan di fasilitas kesehatan, demi kebaikan diri sendiri dan juga orang lain. Hal ini bertujuan agar pengobatan dapat segera dilakukan tanpa menunggu terlambat.