Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Polemik Pabrik Pengolahan Limbah B3 di Jembrana, Nafkah Karyawan dan Tumpukan Limbah

Jumat, 10 Januari 2025

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

Ket poto: Kunjungan kerja Komisi II DPRD Jembrana ke PT KLIN Desa Pengambengan

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com - Jembrana. Penumpukan limbah medis di PT KLIN di Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, menjadi sorotan serius Komisi II DPRD Kabupaten Jembrana. Masalah ini muncul akibat kapasitas pengolahan yang terbatas dan kendala pengiriman. Selain itu, perusahaan juga sempat menghadapi persoalan terkait pembayaran gaji karyawan.

Saat dikonfirmasi usai sidak, Ketua Komisi II DPRD Jembrana, I Ketut Suastika, yang akrab disapa Cuhok, mengungkapkan pihaknya telah melakukan kunjungan langsung ke PT KLIN. "Kami hadir berdasarkan informasi dari warga Pengambengan. Dari hasil pertemuan dengan pihak operasional PT KLIN, kami mendengar langsung bahwa ada permasalahan terkait nafkah karyawan. Namun, astungkara semua itu sudah terselesaikan," ujarnya, Jumat (10/01/2025).

Meski demikian, Cuhok menyoroti kendala lain yang masih dihadapi, yakni terkait pengolahan dan pengiriman limbah medis. "Saat ini, proses pengolahan limbah dari beberapa rumah sakit di Bali terkendala masalah transporter dan kebijakan terkait ongkos. Kami mendapat penjelasan bahwa masalah ini sedang diupayakan untuk diselesaikan oleh manajemen PT KLIN dalam waktu tiga hingga empat hari ke depan," jelasnya.

Cuhok juga mengungkapkan adanya penumpukan limbah medis di area PT KLIN akibat keterbatasan kapasitas produksi. "Awalnya kapasitas produksi mesin hanya 5 hingga 7 ton per hari, sementara limbah yang masuk mencapai 10 hingga 12 ton per hari. Hal ini menjadi perhatian serius kami," tambahnya.

Pihaknya mendesak PT KLIN untuk segera mencari solusi agar tidak ada lagi penumpukan limbah di gudang. "Kami meminta manajemen mencari solusi, apakah melalui penambahan fasilitas pengolahan atau cara lain. Kami akan terus memantau perkembangan ini demi menjaga kondisi lingkungan dan kesehatan masyarakat," tegasnya.

Selain itu, pihaknya juga menyoroti kontribusi perusahaan terhadap pendapatan daerah. "Kami ingin memastikan apakah perusahaan ini sudah memberikan kontribusi yang signifikan, baik melalui retribusi maupun pajak. Kehadiran perusahaan seperti ini seharusnya memberikan dampak positif bagi Kabupaten Jembrana, baik dari sisi penyerapan tenaga kerja lokal maupun peningkatan pendapatan daerah," pungkasnya. (BB)


Berita Terkini