Adopsi Beragam Konsep Penataan dan Inovasi di Tukad Bindu
Rabu, 25 September 2019
Baliberkarya
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Denpasar. Keberhasilan Tukad Bindu hingga dikenal di kancah Nasional dan Internasional menjadikan sungai di kawasan Kelurahan Kesiman, Denpasar Timur ini memiliki daya tarik tersendiri. Tak hanya sebagai obyek wisata, lokasi dengan suasana asri, rindang dan alami ini juga menjadi daya tarik sebagai lokasi benchmarking dan kunjungan kerja.
Kali ini, Tukad Bindu Kesiman kembali menerima kunjungan Bench Marking Diklat Kepemimpinan IV Balai Diklat Lingkungan Hindu dan Kehutanan Kota Makasar. Kedatangan rombongan sebanyak 10 orang ini diterima Lurah Kesiman, I Gusti Ayu Suryani bersama Pengurus Yayasan Tukad Bindu di Kawasan Tukad Bindu, Rabu (25/9/2019).
Ketua Rombongan, Arif saat diwawancarai menjelaskan bahwa Rombongan Diklat Kepemimpinan IV Balai Diklat Lingkungan Hindu dan Kehutanan Kota Makasar terdiri atas 10 orang yang mengunjungi Tukad Bindu. Dimana, Bench Marking ini dilaksanakan guna melihat secara langsung dan mempelajari lebih mendalam tentang konsep penataan dan inovasi di Kawasan Tukad Bindu Kesiman.
Lebih lanjut dijelaskan, dipilihnya lokasi di Tukad Bindu ini lantaran keberhasilan Tukad Bindu dalam membangkitkan partisipasi masyarakat untuk ikut aktif menjaga lingkungan. Bahkan usaha ini menjadikan Tukad Bindu dikenal di kancah nasional dan internasional.
“Tentunya benchmarking ini dilaksanakan guna mempelajari lebih dalam beragam inovasi dan konsep penataan di Kawasan Tukad Bindu ini untuk dapat diaplikasikan dan diterapkan di Kota Makasar,’ paparnya.
Lurah Kesiman, I Gusti Ayu Suryani menyambut baik kunjungan banc marking dengan memilih lokasi di Tukad Bindu Kesiman ini. Dimana hal ini membuktikan keberhasilan seluruh elemen di Tukad Bindu sehingga mampu menjadi daya tarik dan referensi bagi daerah lain.
Ayu Suryani menambahkan bahwa bench marking ini tentunya dapat menjadi ajang bertukar inovasi antar daerah. Sehingga apa yang dilaksanakan dapat diterapkan sebagai upaya untuk memberikan edukasi serta mendukung pembangunan berkelanjutan di suatu daerah.
“Kami mengucapkan terimakasih atas dipilihnya Tukad Bindu sebagai lokasi banc marking, besar harapan ajang ini dapat menjadi wahana bertukar inovasi dan pemikiran dalam pengembangan dan penataan sungai, khususnya di Kota Denpasar dan di Kota Makasar,” pungkasnya. (BB)