Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Inilah Dua Cara Pendekatan Bagi Debitur yang Masuk NPL dan "No Hope"

Jumat, 13 September 2019

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

Baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Dewan Pimpinan Komisariat (DPK) Perbarindo (Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia) Kota Denpasar menggelar edukasi dan diklat bertajuk "Good Process Good Results: Sirkulasi Penjualan Analisis Kredit dan Penanganan Kredit Bermasalah" di Hotel Puri Saron, Denpasar, Jumat (13/9/2019). 
 
 
Diklat tentang penanganan kredit bermasalah yang diikuti lebih dari 60 orang pegawai perwakilan BPR di Kota Denpasar dihadiri pembicara utama yakni praktisi perbankan Gusti Made Winata.
 
Ketua Dewan Pimpinan Komisariat (DPK) Perbarindo (Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia) Kota Denpasar Drs. I Made Sumardhana,S.E., menyatakan diklat ini untuk menggali upaya-upaya dan pendekatan yang preventif dalam mencegah adanya kredit bermasalah atau NPL (Non Performing Loan). Selain itu juga mengedepankan pendekatan yang lebih persuasif dan kreatif dalam upaya menangani kredit bermasalah. 
 
"Apalagi ada kecenderungan sebagian nasabah atau debitur mengalami masalah pembayaran. Jadi diklat ini sebagai upaya mencari solusi agar ada kesamaan langkah untuk mencarikan jalan keluar agar kredit bermasalah bisa kembali lancar," kata Sumardhana.
 
Sumardhana yang juga Komisaris Utama PT BPR Bank Pasar Umum ini mengaku pelatihan ini rutin digelar setiap triwulan kepada seluruh anggota Perbarindo Kota Denpasar. Pasalnya, Perbarindo juga berperan sebagai pembina agar nasabah bisa memahami sehingga kewajibannya bisa berjalan lancar.
 
Ket Foto: Ketua DPK Perbarindo Kota Denpasar Drs. I Made Sumardhana,S.E. 
 
 
"Program edukasi dan diklat ini rutin kami laksanakan tiap bulan bagi SDM BPR dalam upaya meningkatkan pelayanan BPR kepada masyarakat," pungkas Sumardhana.
 
Sementara, Praktisi perbankan Gusti Made Winata sebagai pembicara dalam diklat ini mengungkapkan salah satu penyebab kredit bermasalah adalah tidak tepat menganalisis calon debitur yang layak diberikan kredit.
 
"BPR harus kedepankan tindakan preventif. Cari calon debitur yang baik dan dianalisis dengan baik," sarannya.
 
Kuncinya, kata Gusti Winata dalam mencegah kredit bermasalah adalah meningkatkan keakuratan analisis kredit dan identifikasi calon debitur. Dan ibaratnya mencari debitur seperti mencari pasangan.
 
"Seorang debitur yang baik ditemukan dengan cara baik. Pendekatannya harus transparan ke arah manfaat. Beri edukasi agar kredit yang diberikan BPR bermanfaat pada nasabah sesuai tujuan semula. Sebab inti kredit bermasalah adalah tidak mencapai pada tujuan awalnya," terangnya.
 
 
 
Baginya, kalau ada debitur yang berpotensi jadi NPL, percepat identifikasi nasabah. Kelompokkan mana yang hope (masih punya harapan membayar kredit) dan no hope (tidak ada harapan atau jadi kredit macet/NPL).
 
"Ada debitur yang masih bisa dibina karena punya kemauan dan kemampuan serta kooperatif dengan bank. Tapi ada juga yang no hope, tidak punya kemampuan dan kemauan membayar," ungkapnya.
 
Bagi debitur yang masuk NPL dan no hope, maka ada dua pendekatan yang bisa dilakukan. Pertama, Soft Collection misalnya melalui restrukturisasi kredit. 
 
"Kedua, Hard Collection, keluarkan debitur dari NPL melalui penyerahan jaminan atau pelelangan. Intinya cepat lepas NPL yang tinggi," tegasnya mengakhiri.(BB).


Berita Terkini