Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Tolong Ditindak! Pemandu Wisata Pakai Celana Pendek dan Sandal Jepit Rusak Citra Pariwisata

Jumat, 16 Agustus 2019

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

ilustrasi nett

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Untuk meningkatkan kunjungan wisman secara signifikan, Kemenpar RI telah menggariskan penerapan digital tourism yang dinilai sangat penting. Dewan Pengawas Tata Krama ASITA Bali, Komang Takuaki Banuartha menyatakan travel agent atau Biro Perjalanan Wisata (BPW) yang telah menyesuaikan layanan dengan era digital dan beroperasi di Bali wajib tunduk pada aturan yang berlaku. 
 
 
"Layanan online ini harus menjadi perhatian pemerintah agar antara peluang bisnis dan pendapatan suatu daerah bisa seimbang. Tidak seperti saat ini, banyak travel konvensional yang beralih ke online merasa kurang adil," kata Komang Takuaki kepada awak media Jumat, 16 Agustus 2019.
 
Menurut Komang Takuaki, mereka yang terdaftar dan rajin membayar pajaknya merasa dirugikan oleh oknum travel online yang tidak mendaftarkan usahanya ke dinas perijinan maupun dinas pajak. Ia meyakini dengan tidak mendaftarkan tentu travel online ini tidak akan ada pemeriksaan. 
 
"Selama ini hanya travel agent yang terdaftar saja yang rajin diperiksa oleh instansi pemerintah terkait," sentil Komang Takuaki.
 
Ket Foto: Dewan Pengawas Tata Krama ASITA Bali, Komang Takuaki Banuartha (Paling Kanan Pakai udeng hitam)
 
 
Menurutnya, oknum travel online banyak terlihat menjemput tamunya di Airport dengan celana pendek dan sandal jepit sangat merusak citra pariwisata Bali. Di samping melanggar aturan pramuwisata di Bali, penjemputan wisatawan dengan celana pendek dan sandal jepit bertentangan dengan program Pemerintah Provinsi Bali yang mencanangkan pengunaan busana adat Bali di hari Kamis dan hari raya.
 
"Dimana peran pemerintah dan ketegasan pemerintah dalam mengawasi pemandu wisata dengan celana pendek dan sandal jepit," kritiknya.
 
 
Lebih jauh Komang Takuaki mengungkapkan travel online yang tidak terdaftar banyak yang menjual produk yang sama dengan Anggota ASITA. Bahkan travel online yang tidak terdaftar ini berani memberikan harga murah karena tidak mesti memikirkan pembayaran pajaknya.
 
"Sistem digitalisasi atau online ini sangat baik kedepannya, tetapi harus diimbangi adanya pengawasan yang serius dari pemerintah," tegasnya mengakhiri.(BB).


Berita Terkini