Siratkan Cabut Remisi Susrama, Jokowi Raih Penghargaan Kebebasan Pers
Sabtu, 09 Februari 2019
ist
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Nasional. Presiden Joko Widodo mencabut remisi I Nyoman Susrama, pembunuh wartawan Radar Bali, AA Gde Bagus Narendra Prabangsa. Alhasil, Susrama tetap harus menjalani hukuman penjara seumur hidup.
Hal itu terkonfirmasi di sela-sela menghadiri puncak peringatan Hari Pers Nasioanal 2019 di Grand City Convention Center, Sabtu (9/2).
"Sudah, sudah saya tandatangani," kata Jokowi saat bersalaman dengan sejumlah pemimpin media dan tokoh pers di Surabaya.
Susrama sebelumnya mendapatkan remisi berupa pengurangan hukuman dari penjara seumur hidup menjadi 20 tahun penjara. Atas desakan banyak pihak, Jokowi mencabut remisi tersebut.
"Terima kasih, Pak Jokowi," kata salah seorang wartawan dengan kencang.
Kasus pembunuhan sadis itu terjadi pada 2009. Susrama membunuh wartawan Radar Bali, Prabangsa. Jurnalis senior itu kerap menulis dugaan penyimpangan proyek di Dinas Pendidikan.
Jokowi Raih Penghargaan Kemerdekaan Pers
Presiden Joko Widodo menerima Penghargaan Kemerdekaan Pers saat menghadiri puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) yang digelar di Surabaya, Sabtu (9/2/2019). . Pasalnya, Jokowi dinilai sebagai tokoh yang memiliki kepedulian terhadap pers Indonesia.
Hadir dengan didampingi Ibu Negara Iriana Jokowi dan sejumlah petinggi negara lainnya, Jokowi meminta media tetap menjaga kepercayaan masyarakat.
Tak hanya itu, puncak peringatan HPN ini juga dihadiri sejumlah pemilik perusahaan media hingga pimpinan media di Indonesia. Salah satunya Founder and Chairman CT Corp, Chairul Tanjung.
Dalam sambutannya, Jokowi mengatakan dirinya sangat gembira. Pasalnya, media berhasil menjadi salah satu sumber referensi terpercaya dari masyarakat.
Hal ini membuat menurunnya kepercayaan masyarakat kepada media sosial. Diikuti dengan peningkatan kepercayaan kepada media.
"Saya bergembira, sangat bergembira. Semakin ke sini, masyarakat semakin tidak percaya media sosial," kata Jokowi di puncak Peringatan HPN di Grand City, Surabaya, Sabtu (9/2/2019).
Jokowi meminta media untuk tetap menjaga kepercayaan masyarakat. Dengan membuat berita yang berpegang teguh pada kebenaran.
"Insan media arus utama justru sangat dibutuhkan untuk menjadi rumah penjernih informasi. Dibutuhkan untuk menyajikan informasi-informasi yang terverifikasi," pungkasnya. (BBS)