Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Perang Medsos Makin Seru, Putu Supadma Rudana 'Unggul' Dalam Pollingkita

Sabtu, 12 Januari 2019

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

Baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Badung. Belakangan sosialisasi para Caleg DPR RI melalui media sosial dan berbentuk polling online makin gencar. Bahkan, munculnya polling online membuat simpatisan para caleg terpancing juga untuk memberikan dukungan. 
 
 
Meski itu bukan dukungan resmi hasil pemilu, namun setidaknya bisa membentuk opini dan memancing persaingan sengit antar Caleg DPR RI makin sengit. Entah siapa yang duluan melempar di dunia maya yang jelas pendukung para caleg makin gencar memberikan vote secara online.
 
Dari informasi bahwa polling online (pollingkita.com) yang beredar di sejumlah group WA (WhatsApp) dan Facebook (FB) pendukung caleg, nama- nama incumbent masih berada diperingkat atas alias 5 besar. Dalam pollingkita.com yang beredar di group justru yang menduduki peringkat atas adalah Caleg (incumbent) DPR RI Putu Supadma Rudana. 
 
Anggota Komisi X yang sudah turun diberbagai pelosok di Bali membawa program pro rakyat ini duduk dipuncak klasemen. Politisi Partai Demokrat asal Desa Peliatan Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar ini unggul dengan perolehan 2.285 suara (24,20 %).
 
IGA Rai Wirajaya incumbent yang politisi PDI Perjuangan asal Desa Peguyangan Kecamatan Denpasar Utara dengan perolehan 1.759 suara (18,70 %), I Wayan Sudirta politisi asal Desa Pidpid Kecamatan Abang Kabupaten Karangasem yang bertarung sebagai new comer memperoleh 1.270 suara (13,50 %), IGN Kusuma Kelakan politisi PDI Perjuangan asal Desa Pemecutan Kelod Denpasar Barat memperoleh  dukungan 1.102 (11,22 %), I Ketut Sudikerta politisi kawakan Partai Golkar asal Desa Pecatu Kecamatan Kuta Selatan Badung berada diposisi 5 besar dengan perolehan dukungan 526 suara (5,6 %).
 
Selebihnya beberapa caleg dibawahnya memperoleh dukungan merata dengan perolehan kurang dari 5 %. Seperti I Made Wijaya politisi asal Desa Suana Kecamatan Nusa Penida Klungkung (Golkar) yang memperoleh dukungan 454 uara (4,5 %), I Ketut Kariyasa Adnyana politisi asal Desa Busungbiu Kecamatan Busungbiu Kabupaten Buleleng yang memperoleh 367 suara (3,1 %), Nyoman Parta politisi asal Desa Guwang Kecamatan Sukawati Gianyar (PDIP) memperoleh  231 suara (2,3 %). 
 
 
Sementara sejumlah nama tenar incumbent DPR RI seperti Gede Sumarjaya Linggih, Anak Agung bagus Adhi Mahendra Putra, I Made Urip, Ida Bagus Putu Sukarta masing-masing memperoleh suara 1 persen.
 
Dalam polling online yang beredar luas dikalangan pendukung caleg ada 29 nama Caleg DPR RI dapil Bali yang dilempar ke publik. Selanjutnya masyarakat melalui aplikasi diminta memberikan vote terhadap salah satu kandidat. Pertanyaan yang disodorkan : Pilih Calon yang tepat untuk mewakili Bali di DPR RI.  
 
Masyarakat disodori  29 nama yakni Eko Budi Cahyono (PKB), IB Putu Sukarta (Gerindra), Anak Agung Alit Wiraputra (Gerindra), Anak Agung Bagus Jelantik Sanjaya (Gerindra), I Made Urip (PDIP), IGN Alit Kusuma Kelakan (PDIP), Kariyasa Adnyana (PDIP), IGA Rai Wirajaya (PDIP), IGA Astrid (PDIP), Nyoman Parta (PDIP),  Wayan Sudikerta (PDIP), Gede Sumarjaya Linggih (Golkar), AA Adhi Mahendra Putra (Golkar), I Ketut Sudikerta (Golkar), I Wayan Geredeg (Golkar), I Made Wijaya (Golkar), IB Oka Gunastawa (NasDem), Rufinus Hutahuruk (NasDem), Ni Luh Jelantik (NasDem), Nyoman Sutrisno (NasDem),  Wayan Suarja Agung (NasDem), Ida Ayu Suryawati (Partai Garuda), I Wayan Sukla Arnata ( Perindo), Nengah Yasa Adi Susanto (PSI), Gede Pasek Suardika (Hanura), Kadek Arimbawa (Hanura), Putu Supadma Rudana (Demokrat), Putu Tutik Kusuma Wardhani (Demokrat), Gede Ngurah Wididana (Demokrat). Namun Supadma Rudana langsung melesat teratas mengungguli caleg-caleg lain.
 
 
Terkait hal ini, Ketua KPU Bali I Dewa Agung Gede Lidartawan menyatakan polling online yang beredar luas dikalangan pendukung caleg tidak masalah asal menyajikan fakta dan data. 
 
"Tidak masalah, sepanjang memberikan kesempatan yang sama terhadap caleg-caleg yang ada. Justru ini juga mendukung KPU dalam mensosialisasikan pelaksanaan pemilu 17 April 2019 mendatang," kata Lidartawan.
 
Sementara anggota Bawaslu Bali Divisi Hukum Dewa Kade Wiarsa Raka Sandhi menanggapi soal beredarnya polling online yang mengakibatkan “perang medsos” adalah dinamika di media sosial. Baginya, hal tersebut bukanlah hasil resmi pemilu, karena hasil pemilunya nanti setelah perhitungan suara hasil coblosan pada 17 April 2019. 
 
"Pada intinya survei, jajak pendapat,  dapat dilakukan secara resmi oleh lembaga yang sudah terdaftar di KPU, tentunya dengan memenuhi syarat dan ketentuan. Bawaslu melakukan pengawasan dengan ketentuan yang berlaku," terang mantan Ketua KPU Bali periode 2008-2013 ini mengakhiri.(BB).


Berita Terkini