Mantap! Denpasar Teken LOI dengan City Of Perth Australia
Jumat, 30 November 2018
Humas Denpasar
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Badung. Sektor ekonomi kreatif dengan menitikberatkan perpaduaan kreatifitas dan sumber daya manusia dalam menggerakan ekonomi telah menjadi potensi unggul di Kota Denpasar. Karenanya, beragam inovasi pengembangan terus dilakukan Pemkot Denpasar lewat kerjasama yang mengarah pada pengembangan sektor ekonomi kreatif.
Hal ini sebelumnya telah diwujudkan dengan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) antara Pemkot Denpasar dengan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) RI pada Konferensi Dunia Ekonomi Kreatif (World Conference on Creative Economy atau WCCE) di Nusa Dua, Bali.
Tidak hanya itu, pengembangan program dalam ekonomi kreatif gencar dilakukan yang kali ini bersama Kota Perth Australia. Pada (26/11) Walikota Denpasar I.B Rai Dharmawijaya Mantra bersama Chair of Commissioners City of Perth, Eric Lumsden bersama Perth City Government Officials menandatangani Letter Of Intent (LOI) di Kota Perth Australia.
“Kesempatan ini kami telah melakukan penandatanganan LOI bersama Kota Perth Australia dengan tiga kesepakatan dalam bidang ekonomi kreatif,” ujar Rai Mantra disela pelaksanan kegiatan.
BACA JUGA : Publikasi Ilmiah Indonesia Tertinggal Jauh Negara Tetangga, RJI Gelar 'Manuskrip Klinik' di Bali
Lebih lanjut dikatakan, Denpasar merupakan kota berwawasan budaya, dimana Pemerintah Kota Denpasar telah mengemas arah dan kebijakan pembangunannya melalui visi Denpasar Kreatif Berwawasan Budaya dalam keseimbangan menuju keharmonisan serta misi menumbuh kembangkan jati diri masyarakat berlandaskan budaya Bali.
Hal ini tak terlepas dari perkembangan pembangunan Kota Denpasar sangat pesat khususnya disektor perdagangan dan jasa. Sebagaimana Bali pada umumnya sektor pariwisata sebagai lokomotif memegang peran penting dalam pembangunan. Pariwisata budaya menjadi pegangan penting Kota Denpasar yang mengacu pada nilai-nilai budaya Bali yang dapat diterima secara universal.
“Nilai-nilai tersebut memiliki makna persamaan derajat (equality), fleksibIlitas, keseimbangan hidup, motivasi, taksu/kekuatan dari dalam (inner power) dan kebahagiaan (happines),” ujar Rai Mantra.
Kendati demikian, tantangan terbesar adalah memadukan tradisi dan modrnisasi untuk menjaga keberlanjutan dimasa yang akan datang. Disadari bahwa pengembangan pariwisata yang berorientasi pada pertumbuhan ekonomi semata yang cenderung akan menyebabkan degradasi budaya dan lingkungan. Sehingga pengembangan ekosistem ekonomi kreatif dan peningkatan kapasitas SDM melalui pengembangan dan teknologi perlu terus ditingkatkan.
“Pengembangan ekosistem ini lewat kerjasama penandatanganan bersama Kota Perth yang menyepakati tiga hal, yakni pengembangan ekosistem ekonomi kreatif, pengembangan program dan kurikulum incubator bisnis, serta pengembangan pengetahuan dan teknologi,” ujar Rai Mantra sembari mengharapkan tiga hal tersebut dapat ditindaklanjuti secara teknis untuk mempertajam objek kerjasama ini.
Sementara Chair of Commissioners City of Perth, Eric Lumsden menyambut baik penandatanganan kerjasama ini dengan Kota Denpasar. “Ini sebagai awal yang baik, lewat kerjasama dan pertukaran yang nantinya mampu memberikan dampak pada peningkatan sektor digital/Start up dan terfokus pada ekonomi kreatif,” ujarnya.(BB)