Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Bantu Boat Nelayan Sanur, Gus Adhi Tawarkan 'Kedai Nelayan' dan 'Asuransi Nelayan'

Senin, 06 Agustus 2018

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Kondisi laut yang sulit diprediksi kerap membuat hasil nelayan tak menentu. Bahkan, saat gelombang pasang dengan angin kencang banyak nelayan tak bisa melaut hingga beberapa hari kedepan. 
 
 
"Untuk mengatasi masalah yang dihadapi nelayan selain perlu dukungan sarana melaut yang memadai juga dikembangkan usaha ekonomi nelayan seperti dibentuknya sejenis kedai nelayan," ucap Anggota Komisi IV DPR RI A.A. Bagus Adhi Mahendra Putra, Senin (6/8) saat bertatap muka dengan puluhan nelayan yang tergabung dalam Kelompok Nelayan Mina Sari Asih, Banjar Batan Poh, Sanur Kaja Denpasar Selatan. 
 
Dalam tatap muka tersebut, perwakilan nelayan menyampaikan ada tiga kapal mereka yang rusak berat akibat diterjang gelombang. Bahkan, sebagian perahu juga rusak. Mendengar laporan tersebut, Gus Adhi mengajak nelayan tetap semangat dan meningkatkan berbagai potensi yang dimiliki. 
 
 
"Pantai Sanur ini memiliki kekayaan alam yang luar biasa. Ini perlu dijaga dan dikembangkan. Saya yakin kalau dikembangkan dengan baik akan bisa meningkatkan kesejahteraan nelayan," kata Gus Adhi. 
 
 
Untuk itu, Gus Adhi menyampaikan ada sejumlah terobosan ditawarkan untuk mendukung kelancaran kegiatan nelayan seperti Asuransi Nelayan dan pendirian Kedai Nelayan. Gus Adhi juga membantu nelayan berupa tiga boat dan enam mesin tempel. 
 
"Kita bantu asuransi ini agar nelayan bisa lebih tenang dalam menjalankan tugasnya. Pun keluarga juga bisa tenang," tegas politisi Golkar asal Kerobokan ini. 
 
Untuk pemberdayaan ekonomi nelayan, Gus Adhi mendorong bisa dibentuk semacam Kedai Nelayan sehingga bisa membantu nelayan dan keluarganya. "Jadi ketika hasil tangkapan menurun, maka kedai ini bisa membantu menambah pendapatan keluarga," tambahnya. 
 
 
 
Perwakilan nelayan, Ketut Sukarja pada kesempatan itu juga mengatakan tiga kapal yang rusak itu sulit diperbaiki. Total kerugian kapal yang rusak sekitar Rp 175 juta. Menurutnya, akibat gelombang besar beberapa waktu lalu sekitar 50 nelayan setempat hingga kini tak bisa melaut. "Sudah dua minggu ini kami tak melaut," jelasnya. 
 
Di sisi lain diakui abrasi di pantai Sanur cukup besar. Menurut Gus Adhi, abrasi sudah merupakan masalah nasional. "Kita sudah tinjau abrasi di pantai Banyubiru (Jembrana), Kusamba Klungkung, Sawangan Badung dan di pantai Matahari Terbit. Abrasi sangat berdampak bagi aktivitas nelayan. Seperti di Sawangan, nelayan sulit menurunkan perahu karena pantai curam akibat terkikis," pungkasnya.(BB).


Berita Terkini