Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Gede Ngurah Wididana: Sekarang Pembaca Besok Pemimpin

Sabtu, 07 Juli 2018

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

GNW for Baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Di tengah kesibukannya membaca dan menulis tentang Seva Niti, kepemimpinan yang melayani dalam literatur Hindu, Gede Ngurah Wididana mengaku sangat mencintai buku. Terbukti politisi yang kini bergabung dengan partai Demokrat dan maju sebagai caleg DPR RI 2019 ini memiliki ribuan koleksi buku.
 
 
Ditemui di ruang perpustakaan pribadinya, Gede Ngurah Wididana atau akrab disapa Pak Oles ini memiliki ribuan buku di berbagai bidang, khususnya manajemen, kepemimpinan, bisnis, pemasaran, politik, pemerintahan, pengembangan diri, pengobatan, filsafat, pertanian dan agama.  
 
Ribuan bukunya tertata rapi di dalam rak buku, dan ada yang bertumpuk  di atas meja panjang yang menandakan buku tersebut sedang dibaca.  
 
"Di perpustakaan ini saya setiap hari bersembunyi mengasah otak, sambil mencari ide," katanya.
 
Ribuan buku yang dimilikinya itu didapat dari berbagai tempat pada waktu yang berbeda beda selama lebih dari 30 tahun.  Jika ada buku yang menarik, walaupun harganya mahal, pasti buku itu dibelinya.  
 
 
"Saya sangat menghargai buku, karena buku adalah jembatan pemikiran atau ide dari penulis dan pembacanya.  Banyak penulis buku di perpustakaan saya itu orangnya sudah mati.  Saya sangat menghormati penulis buku buku tersebut, karena dialah guru saya yang belum sempat saya temui di dunia ini," ungkapnya.
 
 
Kebiasaannya membaca Gede Ngurah Wididana ditularkan kepada generasi muda dengan memberikan ribuan buku secara gratis kepada kenalan, sahabat dan pelanggan produk ramuan Pak Oles.  
 
Gede Ngurah Wididana adalah seorang penulis buku tentang masalah pertanian, bisnis, manajemen, motivasi dan kepemimpinan.  Buku buku tersebut dia cetak dan dibagikan gratis kepada masyarakat yang ingin belajar.  Jika ada buku bagus, tidak segan segan dia membeli buku puluhan eksemplar untuk dibagikan kepada teman temannya.  
 
Menurutnya, berbagi buku adalah berbagi ilmu.  Dia membagikan buku kepada temannya sesuai dengan tingkat kemampuan berpikir temannya. Bagi pembaca pemula, akan diberikan buku yang mudah dicerna, bagi pembaca yang tingkat lanjut akan diberikan buku yang lebih berat, sesuai minatnya.  
 
"Membaca itu harus dibiasakan, dimana saja dan kapan saja bisa membaca, sebelum tidur, baru bangun, di mobil, atau di WC pun bisa membaca dengan mencicil, sedikit sedikit, tentu lama-lama akan menjadi banyak, dan menjadi pintar," tegasnya.
 
 
Menurutnya, kebiasaan membaca itu harus dilanjutkan dengan menulis, untuk menggali makna bacaan lebih dalam, melatih berpikir. "Kalau orang sudah banyak membaca dan menulis, pastilah dia akan pintar berbicara, bicaranya menjadi  terstruktur dan berisi," imbuhnya. 
 
Dari generasi membaca akan lahir generasi pemimpin. Seperti kata pepatah, sekarang pembaca, besok pemimpin. Now readers, tommorow leaders. Pemimpin lahir dari pembaca. "Sebagai pemimpin kita harus melahirkan generasi pembaca, agar generasi itu tumbuh menjadi generasi pemimpin masa depan. Itulah tugas kita bersama sebagai orang tua," pungkas Gede Ngurah Wididana.(BB)


Berita Terkini