'Cuk' Rp 100 Juta Anggota Fraksi, Koster: Giri Mau Jual Tanah "Ngetohin" Wayan Koste
Senin, 11 Juni 2018
FB
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Denpasar. Setelah sebelumnya heboh ucap makenta (tidak makan), nasbedag (anak kuda), dan sontoloyo. Calon Gubernur Bali nomor urut 1, Wayan Koster kembali membuat sensasi.
Dalam rekaman video berdurasi 1 menit 46 detik yang viral di media sosial, Ketua DPD PDI Bali pertama yang "ngebet" mencalonkan diri sebagai calon gubernur itu terang-terangan "ngecuk" setiap anggota fraksi PDIP sebesar Rp 100 juta rupiah.
Menariknya lagi, politisi asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng itu juga menyampaikan bahwa Bupati Badung, Nyoman Giri Prasta bersedia menjual tanah untuk "ngetohin" alias mendukung dirinya untuk maju sebagai calon Gubernur.
"Saya minta kontribusi per anggota fraksi 100 (Rp 100 juta). 100 wajib. De misi biin kene keto (tidak ada alasan ini itu). Iklas," ucap Koster di depan ratusan pendukungnya.
Permintaan uang itu, tegas Koster merupakan hal wajar. Pasalnya, dari 60 bulan (satu periode) mengemban jabatan, dirinya hanya minta jatah dua bulan.
"Wajar dong? Nggak sampai 10 persennya. 10 persen dari 60 kan 6. Ini 5 persen kurang. Masak sih nggak iklas? Ini untuk partai loh. Untuk "ngetohin" partai. Bagus loh ini. Ajak ngetohin Wayan Koster. Kije biin abe unduke? (Mari bertaruh untuk Wayan Koster. Ke mana lagi dibawa komitmennya?" pintanya dengen nada sedikit merengek.
BACA JUGA : Generasi Milenial Suka Traveling, Pakar: 'Leisure Economy' Kedepankan Momen dan Experience
Dalam ceramahnya, Koster dengan nada berapi-api bahwa murid politiknya yakni Bupati Badung, Nyoman Giri Prasta bahkan hendak menjual tanah demi memenangkan dirinya.
"Dia sampai jualan tanah untuk urusan begini. Tapi saya bilang, Man de kanti keto. Sing dadi. (Tapi saya bilang, Nyoman jangan sampai seperti itu). Pak Giri sampai segitu-gitunya loh," beber Koster.
Pria dua putri itu menegaskan, Giri Prasta mengaku memiliki tanah untuk bertaruh alias mendukung dirinya. "Pak, tiang nak ngelah tanah anggo ngetohin Bapak. De. Lamen ade pis di kantong mare mai abe. (Bapak, saya punya tanah untuk mendukung Bapak. Tidak. Kalau ada uang di kantong baru bawa ke sini," ucap Koster mengulang dialog antara dirinya dan Giri Prasta.
Dalam video, Koster juga menyebut Bupati Badung Giri Prasta betul-betul mengcover seluruh kegiatan dirinya dalam perhelatan Pilgub Bali 2018. Terkait "ngecuk" Rp 100 juta rupiah per kepala bagi anggota fraksi, Koster meminta mengiklaskan sumbangan tersebut untuk kemenangan dirinya.
"Saya mintanya sekali ini loh. Nanti balasannya lima tahun juga loh. Jadi akan ada program-program yang saya salurkan berbasis aspirasi kawan-kawan," pinta Koster dengan penuh harapan.
BACA JUGA : Terapkan Sharing Economy, Ikatan Senior HIPMI Bali Ajak Pelaku Usaha Garap 'Leisure Economy'
Informasi terkini berembus jika "cuk" Rp 100 juta tersebut berpeluang akan bertambah. Koster disebut-sebut kembali meminta sokongan dana dari para simpatisannya sebesar Rp 100 juta rupiah. Dengan kata lain, informasi yang tersiar di internal PDIP, masing-masing anggota fraksi dikemplang Rp 200 juta per kepala.
Disinggung soal ini, Wayan Koster meminta salah satu wartawan untuk menulis sesuai tentang PDIP sesuai dengan jumpa pers yang dilakukan. "Saya minta Anda tidak menulis hal-hal yang berkaitan dengan PDI Perjuangan, kecuali ada jumpa pers secara resmi dari partai. Thanks," tulis Koster lewat pesan angkat saat wartawan bertanya tentang kader PDIP yang membangkang keputusan partai beberapa hari lalu. (BB).