Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Pertumbuhan Perokok Usia Dini Terus Meningkat. Ini Penyebab dan Cara Mengendalikan!

Selasa, 06 Maret 2018

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Pertumbuhan pengguna rokok terus meningkat. Parahnya, perokok pemula atau yang dikenal perokok usia dini pertumbuhannya kini sangat signifikan.
 
 
"Tingginya pengguna rokok di kalangan remaja ini banyak penyebabnya, diantaranya karena mudahnya akses mendapatkan rokok dan harga yang terjangkau uang saku mereka," kata Ketua Pusat Kajian Pengendalian Tembakau dan Kesehatan Paru Universitas Udayana, Made Kerta Duana dari di sela-sela Workshop Implementasi Kebijakan Peraturan Daerah Kota Denpasar Nomor: 7 Tahun 2013 tentang Kawasan Tanpa Rokok dan Pengaturan Iklan Rokok pada Kawasan Toko Modern di Kota Denpasar yang berlangsung di Gedung Sewaka Dharma Lumintang Denpasar, Selasa (6/3/2018).
 
Selain harga dan akses tersebut, Kerta Duana menjelaskan bahwa tingginya perokok pemula ini juga disebabkan karena faktor lingkungan terdekatnya, promosi iklan serta trend baru rokok elektrik. 
 
 
Menurutnya, langkah efektif mengendalikan tumbuhnya pengguna rokok dengan menaikkan harga yang cukup tinggi sangat efektif seperti di luar negeri. 
 
 
"Di luar negeri harga rokok bisa Rp 100 ribu lebih, sementara di sini cuma sekitar Rp 20 ribuan," jelasnya. 
 
 
Lebih jauh ia mengaku rendahnya harga rokok di Tanah Air tersebut juga karena penghitungannya mengacu pada inflasi sehingga kenaikannya terbilang kecil. Padahal rencananya harga rokok naik sampai Rp50 ribu, namun realitanya naik hanya Rp10 ribuan. 
 
"Harga yang sangat terjangkau ini membuat peminat rokok jadi  bertumbuh cukup tingggi," jelasnya. 
 
 
Ia mengakui kalau dibandingkan nasional pengguna rokok di Bali lebih rendah. Berdasarkan data prevalensi perokok remaja naik dari 22 persen tahun 2007 menjadi 27 persen di tahun 2017. 
 
Untuk perokok pria dewasa di Bali mencapai 55 persen dan wanita dewasa 5 persen. Angka ini lebih rendah dari nasional. 
 
 
 
Sementara itu dr. IBG Ekaputra dari Dinas Kesehatan Kota Denpasar mengatakan berbagai upaya dilakukan untuk mengendalikan pertumbuhan perokok ini seperti membentuk Klinik Berhenti Merokok serta adanya Kawasan Tanpa Rokok. 
 
"Sebenarnya 70 persen warga ingin berhenti merokok tapi yang bisa cuma 15 persen," tutupnya.(BB)‎.


Berita Terkini