Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Cuaca Buruk, Pelabuhan Gilimanuk dan Ketapang Sempat "Ditutup"

Senin, 04 Desember 2017

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

ilustrasi

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Jembrana. Penyebrangan lintas Jawa Bali, Minggu (3/12) sore, kembali tutup. 
 
Penyebabnya karena Selat Bali gelap akibat hujan deras disertai angin kencang dan kabut.
 
Penutupan penyebrangan di selat Bali itu didahului oleh mendung tebal disertai petir. Tidak lama kemudian hujan deras turun disertai angin sehingga menimbulkan kabut di Selat Bali. 
 
 
Kabut tersebut membuat Selat Bali menjadi gelap sehingga membuat jarak pandang nahkoda menjadi sangat terbatas. 
 
Dengan kondisi jarak pandang yang sangat terbatas, nahkoda kesulitan mengarahkan kapal dan sangat beresiko. Selain kapal bisa hanyut juga bisa terjadi tabrakan antar kapal. 
 
 
Tidak mau menanggung resiko, Unit Pelaksana Pelabuhan (UPP) atau Syahbandar Ketapang dan Gilimanuk sepakat untuk menutup sementara penyebrangan mulai pukul 18. 20 Wita, sampai cuaca buruk berlalu. 
 
Seperti penutupan sebelum-sebelumnya, untuk memperkecil resiko semua nahkoda diminta untuk mengarahkan kapal ke pelabuhan terdekat atau mencari tempat mengapung yang aman. 
 
Sementara kapal yang sudah selesai muat tetap menunggu di dermaga. Selain kapal yang harus menunggu berlayar, pengguna jasa juga harus rela penyebrangan merela tertunda dan harus menunggu di pelabuhan. 
 
 
“Syahbandar memutuskan menunda sementara penyebrangan karena hujan deras yang membuat jarak pandang terbatas,” ujar Manajer Usaha PT ASDP Indonesia Ferry Unit Pelabuhan Gilimanuk, Heru Wahono, Minggu (3/12/2017).
 
Setelah setengah jam hujan mulai mereda dan selat Bali mulai terang. Jarak pandang juga mulai bagus sehingga UPP atau Syahbandar pukul 18.55 Wita penyebrangan kembali dibuka. 
 
Kapal-kapal yang sedang mengapung kemudian melanjutkan pelayaran, begitu pula kapal yang sudah selesai muat langsung berlayar. 
 
“Belakangan ini penyebrangan memang sering buka tutup karena cuaca buruk. Namun penutupanya tidak berlangsung lama sehingga tidak terjadi penumpukan pengguna jasa,” pungkasnya. (BB)
 
 


Berita Terkini