Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Perilaku “Bullying” Akibat Kebanyakan Nonton Sinetron

Selasa, 18 Juli 2017

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

baliberkarya.com/ist

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Nasional - ‎Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yambise mengungkapkan, faktor eksternal penyebab bagi anak melakukan aksi bullying kepada temannya lantaran terpengaruh tontonan sinetron dalam kehidupannya sehari-hari.

 

"‎Salah satunya itu (kebanyakan nonton sinetron). (Faktor) pertama dari keluarga yang keras di rumah yang suka melakukan kekerasan fisik dan kedua dari hal eksternal dari faktor media, itu tontotan‎," tutur Yohana, Senin (17/7/2017).

 

BACA JUGA :

Belum Penuhi PM 26, Kominfo Tegaskan Penindakan Grab dan Uber Ditangan Dishub Bali

KPK Tetapkan Setya Novanto Jadi Tersangka Baru Kasus e-KTP

Mih Dewa Ratu! Mobil Terjun Bebas, 3 Penumpang "Tewas Tenggelam" di Danau Batur

 

Yohana menjelaskan, faktor utama penyebab anak melakukan bullying juga terjadi karena sang anak berasal dari keluarga yang suka melakukan kekerasan fisik di rumah. Selain itu, faktor lainnya adalah akibat anak menirukan perbuatan orangtua maupun lingkungan yang ada di sekitarnya.

 

"Akhirnya bila terjadi kekacauan sedikit atau kericuhan, larinya ke masalah bullying begitu. Kalau peraturan yang kita buat adalah sistem peradilan pidana anak, kalau sampai dimajukan ke ranah hukum maka akan berhadapan dengan sistem peradilan pidana anak yang sistemnya restorative justice sehingga larinya akan ke mediasi," ujarnya.

 

Ia memastikan, pemerintah telah melakukan rapat terbatas guna menyikapi maraknya aksi bullying yang terjadi di sekolah. ‎Termaksud, peristiwa bullying di SMP yang terletak di kawasan Thamrin, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu 16 Juli 2017.

 

"‎Presiden pernah memanggil kementerian terkait untuk rapat terbatas, sudah ada makanya sudah banyak aturan-aturan yang kita buat untuk menjaga anak-anak kita tinggal bagaimana kesadaran masyarakat saja terutama sekolah," imbuhnya.

 

Yohana berharap, para orangtua dapat menjaga anaknya dari tontonan yang menyebabkan anak rentan menjadi pelaku maupun kekerasan seperti bullying.‎ Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak juga akan melakukan sosialisasi pada Hari Anak Nasional guna memberikan edukasi terhadap berbagai persoalan tersebut.

 

"‎Khususnya para orangtua bagaimana mendampingi anak-anak mereka agar tidak melakukan kekerasan di mana-mana baik di sekolah maupun luar sekolah makanya hari anak nasional tanggal 23 Juli nanti temanya adalah perlindungan anak itu dimulai dari keluarga," tukasnya.(BB/Ocom).


Berita Terkini