Buyung "Ngeriung" Warga Protes Kandang Ayam
Minggu, 09 Juli 2017
Baliberkarya.com
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Jembrana. Ketentraman dan kenyamanan warga Banjar Anyar, Desa Tegalbadeng Barat, Kecamatan Negara, Jembrana belakangan terusik.
Pasalnya serangan lalat hijau sejak sepekan belakangan ini sangat mengganggu dan membuat warga di banjar tersebut inguh. Lantaran merasa sangat terganggu, terlebih saat warga makan.
Usut punya usut, serangan lalat tersebut ternyata bersumber dari 3 kandang ayam yang beroperasi di dekat pemukiman penduduk. Tiga kandang ayam tersebut saling berdekatan itu sudah bertahun-tahun beroperasi.
Belakangan serangan lalat cukup mengusik warga hingga di radius satu kilometer dari kandang tersebut. Warga juga sudah melayangkan keberatan ini ke pihak desa pada bulan April lalu.
Saat itu pemilik peternakan ayam tersebut telah membuat surat pernyataan untuk menjaga kebersihkan kadang sehingga tidak menimbulkan lalat. Kenyataannya sepekan terakhir ini serangan lalat kembali muncul.
BACA JUGA:
"Kami minta masalah ini segera ditindaklanjuti oleh pihak terkait karena kami sangat terganggu dengan lalat-lalat itu. Sampai masuk dan hinggap di makanan,” ujar Komang Suara, salah seorang warga setempat, Minggu (9/7/2017).
Menurut warga, puncak serbuan lalat ini terjadi pada Rabu (5/7) lalu saat piodalan di Balai Tempek. Saat itu warga berkumpul dan mendapati serbuan lalat tersebut.
Bahkan warga yang tinggal jaraknya satu kilometer juga merasakan dampaknya. Sejatinya, puluhan warga sudah menyampaikan protes ini juga menyertakan tandatangan ke desa.
"Kami tahu kandang ayam tersebut tidak memiliki ijin. Hal ini harus menjadi perhatian serius,” imbuh warga lainnya.
Sebenarnya warga tidak mempermasalahkan ada usaha kandang ayam, hanya saja diharapkan supaya penanganannya sesuai dan tidak mengganggu warga sekitar. Terutama terkait dampak saat panen seperti serbuan lalat ini.
Beberapa warga yang berjualan makanan dan minuman juga merasa risih. Serbuan lalat sangat banyak dan hinggap di makanan. Seperti yang dialami Ni Luh Ariani. Hampir setiap hari, warungnya diserbu lalat dan selalu mendapat keluhan dari pembeli.
Terkait hal tersebut, Perbekel Tegalbadeng Barat, I Made Sudiana dikonfirmasi membenarkan adanya laporan tersebut. Desa sebelumnya sudah menyikapi bahkan dari pihak pemilik membuat surat pernyataan.
Tetapi kini muncul lagi dan desa besok akan berkoordinasi dengan pihak terkait di Pemkab Jembrana. Setelah itu, pihaknya akan melakukan mediasi antara pemilik dengan warga terkait keluhan warga tersebut.(BB)