Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Menangi Pilkada Bali, Partai Demokrat Haruskan Bakal Calon Miliki Syarat 5 Tas

Minggu, 14 Mei 2017

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

Ilustrasi

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Pasca Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Demokrat yang digelar di Hotel Lombok Raya, Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 7 hingga 9 Mei 2017 lalu tampaknya mesin partai besutan Presiden Keenam Susilo Bambang Yudoyono (SBY) tampaknya akan berlari kencang sesuai target yang telah ditetapkan dalam evaluasi pertemuan tahunan tersebut.
 
Ketua DPD Partai Demokrat Bali, Made Mudarta yang ikut Rakernas itu mengungkapkan jika partai yang dipimpinnya ditargetkan peningkatan 35 persen dalam pilkada serentak pada tahun 2018 mendatang. 
 
Menurutnya, dari tiga Pilkada yaitu Pilkada Propinsi atau Pilgub Bali, Pilkada Gianyar dan Klungkung, Partai Demokrat menargetkan minimal harus memenangi satu Pilkada tersebut seperti target yang diputuskan dari Rapat Kerja Nasional di Mataram sebelumnya.
 
Untuk mencapai kemenangan itu, Mudarta mengaku Partai Demokrat akan menggunakan strategi dengan memperketat penjaringan bakal calon (balon) yang akan di prioritaskan akan diusung bersama partai koalisi. 
 
Selain itu, kata politisi muda asal "Bumi Mekepung" Jembrana itu adalah sejumlah bakal calon harus mempunyai syarat 5 tas yaitu, integritas, kapasitas, aktifitas diorganisasi, loyalitas, elektabilitas, serta yang terakhir isi didalam tas.
 
"Jadi harus ada 5 tas yang harus dipenuhi, siapapun dari kader akan di pertimbangkan ketika memiliki pertimbangan 5 tas berati dia bisa ikut dalam bursa pencalonan," kata Mudarta saat dihubungi, Minggu 14 Mei 2017.
 
Menurut pengusaha sukses dalam berbagai bidang itu menyatakan syarat 5 tas ini berdasarkan kajian Tim Litbang DPP Partai Demokrat beserta Bapilu berdasarkan pemilu gelombang pertama dan kedua. 
 
Mereka yang memiliki 5 tas itu didalam pilkada, lanjutnya akan bisa memenangkan pilkada termasuk Pilgub, sedangkan mereka yang kalah dalam pilkada berdasarkan indikator dari 5 tas ada yang kurang.
 
 
"Berdasarkan calon yang ada di bali semuanya mempunyai peluang tersebut, tergantung dari persyaratan 5 tas. Kalau 5 tas tepat sasaran kita pasti bisa memenangkan Pilgub Bali maupun Pilkada serentak tahun depan," ucap Mudarta optimis.
 
Mudarta mengakui jika partainya dalam Pilgub Bali 2018 langkah Partai Demokrat tidak bisa mengajukan calon sendiri sehingga harus berkoalisi, dan syarat koalisi tentu masing-masing partai itu nanti akan ada proses yang akan diselesaikan di internal. 
 
Tidak hanya itu, juga harus ada keputusan partai yang akan di ajak berkoalisi dan ada faktor x yang akan dipertimbangkan. Lain halnya kalau Partai Demokrat bisa memutuskan calon sendiri sehingga bisa agak longgar dan lebih leluasa dalam rangka memutuskan bakal calon yang akan di usung dalam Pilgub Bali.
 
"Sekarang masing-masing partai sudah mulai berproses, sudah melakukan survei dan lain sebagainya. Penjaringan juga dilakukan dan proses penjaringan dikirim kepusat, setelah proses internal selesai baru membangun kesepakatan koalisi," terangnya.
 
Dalam peraturan Partai Demokrat termasuk keputusan Rakernas, kader menjadi prioritas tetapi mereka tetap akan disesuaikan dengan adanya 5 tas yang harus dipenuhi sebab nilai tas ini sangat mempengaruhi hasilnya. 
 
Mudarta memberi contoh seperti misalnya kader mempunyai nilai 90 dan non kader 100, tetap partainya akan memprioritaskan kader dengan perbedaan 10 persen itu. 
 
"Tetapi bila melebihi 10 persen sudah pasti kader itu akan tersisih, dan pasti DPP akan memilih tingkat 5 tas yang lebih tinggi," urai Mudarta.
 
Lebih jauh Mudarta menuturkan Rakernas kemarin merupakan salah satu bagian program tahunan Partai Demokrat. Salah satunya, evaluasi dari program-program kerja yang sudah berjalan seperti pilkada serentak gelombang pertama bahwa Partai Demokrat secara nasional dari target 30 persen bisa memenangkan 41 persen di Pilkada gelombang pertama di tahun 2012. 
 
Sedangkan gelombang pilkada serentak ditahun 2017 dari target 30 persen Partai Demokrat bisa menang 48,9 persen. Baginya, ini merupakan pertanda rakyat indonesia sudah pulih mempercayakan kepemimpinan kepada Partai Demokrat pada pasangan calon yang diusung oleh Partai Demokrat.
 
"Tentu ini merupakan pertanda positif, oleh karenanya kedepan Partai Demokrat secara nasional keputusan rapat kerja kemarin diputuskan sekarang meningkatkan target dari 30 menjadi 35 persen," tandasnya mengakhiri.(BB).


Berita Terkini