Duh Dewa Ratu! Akibat Longsor, Pelinggih Gede Suama Hancur Lebur
Rabu, 15 Februari 2017
Baliberkarya
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Jembrana. Bencana yang terjadi di wilayah Jembrana, Sabtu (11/2) malam lalu membuat sejumlah wilayah di Jembrana banjir dan terjadi tanah longsor.
Salah satunya bencana tanah longsor di wilayah Banjar Dauh Pangkung Jangu dan Banjar Dangin Pangkung Jangu, Desa Pohsanten, Kecamatan Mendoyo, Jembrana.
Di Dauh Pangkung Jangu, banjir bandang menyebabkan jalan aspal rusak berat dan saluran air bocor. Hingga Rabu (15/2/2017) pipa air tampak menyemburkan air sangat keras di pinggir jalan.
Demikian juga bekas longsoran di jalan dan sempat menutup akses jalan Pohsanten-Pasatan, baru diatasi dengan alat berat dan mobil pemadam kebakaran (PMK).
Yang memprihatinkan, longsor terjadi di Dangin Pangkung Jangu, Pohsanten yakni tiga pelinggih milik keluarga Gede Suama (50) longsor dan menimpa dapur milik adiknya Ketut Ardana.
Istri Suama bernama Ketut Sutami, Rabu pagi mengatakan panjang tebing rumah yang longsor sepanjang 15 meter. Tiga pelinggih miliknya hancur sementara pelinggih itu harus segera dibangun kembali, namun dia mengaku tidak memiliki biaya.
"Jika punya biaya kami tentu akan sender sehingga merajan atau pelinggih kami lebih aman," ucapnya, Rabu (15/2/2017).
Ia menuturkan, cobaan hidup mereka bertubi-tubi, setelah sebelumnya anaknya baru saja usai operasi usus buntu, kini kena musibah longsor lagi. Mereka sudah sempat dikunjungi Wakil Bupati Jembrana Made Kembang Hartawan dan hanya diberikan bantuan sembako.
Sutami mengatakan pihaknya berharap bisa memperbaiki kembali semua pelinggih di merajannya tersebut. Bahkan pelinggih yang tersisa terpaksa ditarik dengan tali sehingga tidak jatuh dan longsor lagi.
"Mudah-mudahan tidak terjadi hujan lebat lagi, jika hujannya seperti kemarin kami tidak tahu lagi harus bagaimana," ungkanya sedih.(BB).