Ribut Tarif Kencan, Dua Pemuda & Tiga 'Cabe-cabean' Diangkut Polisi
Minggu, 05 Februari 2017
Baliberkarya.com/ist
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Nasional. Petugas Polsek Medan Baru menciduk tiga cabe-cabean dan dua orang pemuda yang ribut di sebuah hotel esek-esek. Mereka adalah Icha (22), Caca (21), Yeni (27), Aji (21) dan Jhoni (22). Aji dan Jhoni merupakan warga Jalan Pancing, Kecamatan Medan Tembung.
Kelima orang tersebut diamankan di Jalan Gatot Subroto, Kecamatan Medan Baru, saat ribut tentang tarif prostitusi yang ditawarkan oleh ketiga cabe-cabean.
Peristiwa ini berawal ketika Aji dan Jhoni datang ke lokasi. Mereka kemudian bertemu dengan tiga wanita tersebut. Setelah melobi dan negosiasi, akhirnya terjadi kesepakatan harga yakni Rp 300 ribu untuk tiga wanita dalam sekali kencan.
Mereka sepakat jika Aji berkencan dengan Yeni dan Caca, sedangkan Jhoni bersama Ica. Mereka pun masuk ke dalam hotel. Selang beberapa menit, keributan terjadi. Aji dan Jhoni kemudian ditahan warga karena dianggap belum membayar uang Rp 300 ribu.
Polisi yang mendapat laporan langsung terjun ke lokasi. Dari hasil pemeriksaan diketahaui jika Aji mengaku jika saat negosiasi dirinya menawar Yeni dengan kesepakatan harga Rp 300 ribu sudah termasuk uang sewa hotel. Namun sesampainya di dalam hotel, Yeni ingkar dengan menyuruhnya membayar hotel sebesar Rp 70 ribu.
"Uang hotel aku bayar lagi. Uda gitu janjinya ceweknya dua saya sendiri Rp 300 ribu, ini malah minta lebih hingga Rp 1 juta," kata Aji.
Senada dengan Aji, Jhoni juga mengaku ditipu sesaat usai masuk ke dalam hotel.
"Janjinya Rp 300 berhubungan badan, tapi Icha gak mau melayaninya, hanya kemaluan saya dionaninya," kesal Jhoni.
Sementara itu, Icha mengaku jika dirinya dan Jhoni memang sepakat Rp 300 ribu untuk pijat plus-plus, bukan berhubungan badan.
"Dari awal janjinya memang pijat plus-plus, Jhoni yang salah," kata Icha
Kelima orang tersebut akhirnya dibawa ke Polsek Medan Baru. Di sana mereka didata dan diberi pengarahan. Polisi tidak menahanannya karena kelimanya sepakat damai. (BB/kriminalitas)