Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Hacker Cantik Rusia Ini Bikin AS Ketar-ketir

Rabu, 11 Januari 2017

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

Baliberkarya/detik

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com - Internasional. Amerika Serikat menuding para hacker asal Rusia, yang didukung oleh pemerintahnya, mempengaruhi hasil Pilpres AS yang akhirnya dimenangkan oleh Donald Trump. Salah satunya diduga adalah hacker cantik yang satu ini.

Dikutip dari DailyMail, Namanya Alisa Shevchenko. Dia bekerja di perusahaan sekuriti Rusia bernama ZOR. Alisa dan ZOR dinyatakan membantu intelijen Rusia dalam melakukan aksi di dunia cyber melawan AS. Akibatnya, ZOR pun masuk dalam perusahaan yang kena sanksi dari pemerintah AS.

BACA JUGA : Curhatan Anak Amien Rais Ini Bikin Hati Siapa Saja Pasti Tersentuh


Namun ketika dikonfirmasi, Alisa memberi sangkalan dan merasa dirugikan. Dia menilai pemerintah AS telah salah meneliti fakta atau telah dibodohi. "Sanksi itu membuat aku jadi diblok dari pasar sekuriti besar," sebutnya yang dikutip detikINET dari Guardian.

Dimasukkannya ZOR dalam daftar sanksi AS memang cukup mengejutkan. Nama mereka masuk bersama pejabat top di lembaga intelijen militer Rusia GRU serta dua hacker kriminal. ZOR dikatakan membantu GRU dalam melancarkan aksinya.

Alisa mengaku marah perusahaannya masuk dalam daftar sanksi tersebut. Dia juga membantah bekerja untuk pemerintah Rusia atau kalaupun benar, tidak diberitahu soal itu.

BACA JUGA : Yahoo akan Ganti Nama Jadi Altaba?


Dalam wawancaranya dengan Guardian, Alisa berkomunikasi melalui email terenskripsi dari wilayah Thailand, di dekat ibu kota Bangkok. Dia disebut memang suka berpetualang.

Dia menyatakan otoritas AS bersalah atau tidak berkompeten menyimpulkan fakta, atau ditipu sehingga menjadikan perusahaannya masuk daftar hitam. Bisa saja yang melakukannya adalah kompetitor. Atau namanya diungkap sebagai kambing hitam untuk menutupi pelaku sesungguhnya.

"Seorang hacker wanita muda dan perusahaannya yang malang sepertinya adalah pilihan yang sempurna. Aku tidak berusaha sembunyi, aku banyak bepergian dan aku orangnya komunikatif. Lebih penting lagi aku tak punya banyak uang, power atau koneksi," kata dia.

AS sendiri menuding hacker asal Rusia membocorkan beragam informasi sensitif dari Partai Demokrat yang berujung pada kekalahan Hillary Clinton. Namun presiden Rusia Vladimir Putin berulangkali membantah tudingan tersebut.

BACA JUGA : Sopir Ikut Ditahan, Kim Kadarshin Dirampok oleh Orang Dalam?


Pengamat sekuriti sendiri menilai bukan tidak mungkin Alisa terlibat karena adalah hal yang umum pemerintah Rusia meminta bantuan hacker.

"Hampir setiap orang di komunitas hacker Rusia pernah melakukan pekerjaan untuk pemerintah. Dan Alisa cukup dikenal dalam komunitas," ujar Dave Aitel dari perusahaan sekuriti Aitel. (BB/detik).


Berita Terkini