Dewa Ratu! Mantan Perbekel & Pengusaha Tertipu Dimas Kanjeng Hingga Bangkrut
Selasa, 04 Oktober 2016
Baliberkarya.com/ist
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Jembrana. Hingga hari ini pihak kepolisian dari Polres Jembrana masih melakukan pendataan itensif terhadap warga Jembrana yang menjadi korban Dimas Kanjeng Taat Pribadi.
Pendataan tersebut dilakukan dengan menerjunkan sejumlah anggota Intel dari Polres Jembrana dan Polsek-Polsek di wilayah Hukum Polres Jembrana. Namun, hingga kini belum diketahui jumlah pasti korban penipuan Dimas Kanjeng Taat Pribadi di Jembrana.
"Kami masih melakukan pendataan, dan untuk mengetahui jumlah pasti berapa korbannya, butuh waktu. Yang jelas satuan Intel sudah kami terjunkan ke desa-desa," ucap Kapolres Jembrana AKBP Djoni Widodo, Selasa (4/10/2016).
Pihaknya berharap lewat bantuan Perbekel dan Bendesa, jumlah warga Jembrana yang menjadi korban secara pasti bisa diketahui segera. Namun dia berharap jumlah korban itu tidak terlalu banyak.
Kedepannya, Djoni Widodo berharap kepada semua warga agar tidak mudah tergiur dengan janji seseorang yang mengaku bisa menggandakan uang karena itu adalah murni penipuan. Jika ada yang menjanjikan bisa menggandakan uang agar segera melaporkan kepada polisi untuk segera ditindaklanjuti.
Sementara itu, dari keterangan MDS, salah seorang warga Jembrana ditemui awak media, GD RN, salah seorang mantan Perbekel di wilayah Kecamatan Mendoyo ternyata juga menjadi korban penipuan Dimas Kanjeng.
Menurut MDS, dirinya sudah tiga kali diajak oleh GD RN pergi ke pedepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi untuk menggandakan uang. GD RN saat itu masih menjabat sebagai Perbekel. Beruntung MDS selama menemani GD RN tidak pernah tertarik menyerahkan uang untuk digandakan.
Disisi lain KW, salah seorang warga Kelurahan Tegalcangkring, Mendoyo, kabarnya juga menjadi korban Dimas Kanjeng Taat Pribadi hingga ratusan juta rupiah.
Bahkan KW yang dulunya seorang pengusaha itu kabarnya sering mendatangi Padepokan Dimas Kanjeng untuk menggandakan uang. Sayangnya, bukan mendapatkan uang berlimpah melainkan kebangkrutan berkepanjangan yang dialaminya. (BB)