Harga Rokok di Indonesia Ternyata Tertinggi di ASEAN
Rabu, 14 September 2016
istimewa
Baliberkarya.com - Nasional. Jika dibandingkan dengan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) per kapita di beberapa negara di ASEAN, bahwa harga rokok di Indonesia lebih tinggi dibandingkan dengan negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.
Sehingga jika harganya dinaikkan menjadi Rp 50 ribu per bungkus maka harga rokok di Indonesia akan semakin lebih mahal lagi. Hal itu dikatakan oleh Kepala Bidang Perlindungan Konsumen, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru, Edi Fahmi, Rabu (14/9/2016).
Dia mengaku kalau mau jujur dan sesuai dengan harga jual beli rokok, harga rokok di Indonesia sebenarnya jauh lebih murah dari negara tetangga.
Di Singapura, harga rokok sebungkus minimal 10 - 12 $SGD (100 - 120 ribu rupiah) per bungkus, di Malaysia 12 - 15 Ringgit (sekitar 40 - 50 ribu rupiah) per bungkus, di Thailand 100 - 120 Baht (sekitar 40 - 50 ribu rupiah) per bungkus, di Philifina harga rokok hampir sama dengan Indonesia, yaitu sekitar 60 - 80 Peso atau sekitar 18 - 24 ribu rupiah per bungkus, sehingga rata-rata harga di ASEAN sekitar 40 - 50 ribu rupiah per bungkus.
"Jadi seharusnya rokok Indonesia dihargai lebih mahal dari negara tetangga, sebab rokok yang dijual di Indonesia adalah tembakau asli, karena terkadang dicampur dengan cengkeh sehingga jauh lebih nikmat dibanding rokok yang dijual di negara tetangga, baik kretek maupun filter kualitasnya jauh di atas rokok negeri tetangga," ungkapnya.
Mengenai simulasi kenaikan harga rokok di Indonesia menjadi Rp 50.000 sebungkus, diperkirakan bisa berdampak buruk, apalagi saat ini merupakan era persaingan bebas, sehingga rokok produksi dalam negeri dipastikan kalah dalam hal harga.
"Selama ini negara – negara ASEAN sangat ketat mengawasi rokok asal Indonesia, karena harganya yang jauh lebih murah," urainya.(BB/RRI).