Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Miris! Ibu Muda Ini Terpaksa Gugurkan Janin Bayi 'Putri Duyung'

Minggu, 14 Agustus 2016

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

ist

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com - Nasional. Bagi seorang ibu, memiliki anak adalah idaman. Sesuai dengan pepatah, wanita sejati hanya bisa dibuktikan dengan melahirkan seorang anak. Ada kebanggaan, kepuasan, serta hasrat untuk hidup lebih lama bagi seorang ibu saat bisa memiliki anak.
 
Hanya saja, dalam beberapa kondisi, seorang ibu harus memilih. Apakah dia tetap akan melahirkan anaknya atau 'dibatalkan'. Situasi 'dibatalkan' yang tidak bisa disebut kejahatan, sebab bertujuan untuk keselamatan ibu maupun anaknya.
 
Wu, seorang ibu muda 23 tahun asal Tiongkok, menghadapi 'pilihan' itu. Antara dia harus menggugurkan bayinya yang terlahir cacat, atau memilih untuk tetap melahirkan dengan resiko yang ada. 
 
Saat Wu sudah mengandung selama 6 bulan, hasil Ultrasonografi (USG) memperlihatkan kondisi janinnya yang tidak normal. Janin yang dikandung Wu menderita sirenomelia atau yang lebih dikenal dengan sindrom putri duyung.
 
Janin bayi yang menderita sirenomelia hanya memiliki satu kaki. Hal ini lantaran kedua kakinya menyatu, membuatnya terlihat seperti putri duyung dalam gambaran dunia dongeng. 
 
Pihak rumah sakit di Kota Yichang, Provinsi Hubei, Tiongkok, menyarankan Wu untuk menggugurkan janinnya. Sebab selain menderita sindrom putri duyung, janin yang dikandung Wu juga tidak memiliki kandung kemih.
 
Lebih parah lagi, janin tersebut memiliki hati dengan ukuran yang terlalu kecil. Bila pun Wu tetap memaksa melanjutkan proses kelahiran, anaknya akan meninggal beberapa jam setelahnya.
 
Kasus sirenomelia juga pernah terjadi pada seorang anak perempuan asal Amerika Serikat, Shiloh Pepin. Berjuang untuk tetap hidup, Shiloh melakukan tidak kurang 150 kali operasi dalam hidupnya. Tetapi pada 2009, dia meninggal saat berusia 10 tahun.
 
Kasus sindrome putri duyung ini terjadi dalam 1 dari 100 ribu kelahiran. Saking jarangnya terjadi, apa yang menyebabkan dan apa pula penawar dari sirenomelia masih jadi misteri sampai saat ini.(BB/JalanTikus).


Berita Terkini