Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Bulan Bahasa Bali Jadi Wahana Pelestarian Sastra Bali

Selasa, 11 Februari 2020

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

Baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Sebagai upaya pelestarian dan pengembangan seni, budaya, tradisi dan kearifan lokal Bali, khususnya Bahasa dan Sastra Bali, Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Kebudayaan Kota Denpasar  menggelar Festival Bulan Bahasa Bali untuk kali pertama. Kegiatan yang dikemas dengan beragam lomba ini dibuka secara resmi Wakil Walikota Denpasar IGN Jaya Negara yang ditandai dengan ngelekes  di Taman Kota Lumintang Denpasar Selasa (11/2/2020).
 
 
Dalam kesempatan ini Wakil Walikota IGN Jaya Negara mengatakan, Festival Bulan Bahasa Bali  ini  merupakan yang pertama kali ada di Bali. Menurutnya, Festival Bulan Bahasa Bali sangat bagus mengingat saat ini kita telah masuk ke industri 4.0. Dimana tantangan industri 4.0 itu sangat banyak, maka dari itu anak-anak generasi muda harus memiliki SDM yang unggul, memiliki daya saing, kompetensi.
 
"Sehingga bisa memiliki daya saing di Kota Denpasar dan menjadi tuan rumah di rumahnya sendiri  karena itu yang menjadi tantangan dalam industri 4.0," ungkap Jaya Negara.
 
Untuk mendukung anak muda kreatif, Pemerintah Kota Denpasar telah membangun Gedung Dharma Negara Alaya. Gedung itu sengaja dibangun untuk mewujudkan Orange Economy. Dimana dalam Orange Economy tersebut perpaduan budaya lokal  dengan industri kreatif yang ada. 
 
Dalam Orange Economy, Jaya Negara mengutip dua pendapat tokoh ternama, pertama John Howkins menyebut “How People Make Money” yang artinya banyak orang mendatangkan uang karena ide kreatif yang dimunculkan. 
 
 
"Itulah tantangan kita ke depan selaku umat Hindu di Bali boleh bergerak ke depan dan mengejar tantangan industri 4.0 tapi tidak boleh meninggalkan jati diri kita selaku orang Bali yang memiliki warisan budaya Budi luhur yang harus dipertahankan dan dilestarikan," ungkapnya.
 
Sementara Ketua Panitia Dwi Mahendra Putra mengatakan dalam festival mengatakan kegiatan ini untuk melestarikan kebudayaan Bali.  Sehingga dalam festival  ini ada beberapa lomba yang dilombakan yakni Nyurat Aksara Bali anak-anak SD diikuti sebanyak 43 orang. 
 
"Penilaian yang menggunakan aplikasi  merupakan yang pertama kali di Bali," ungkapnya.
 
Lebih lanjut ia mengatakan bagi uang juara akan mendapatkan kesempatan maju ke tingkat provinsi untuk mengikuti kompetensi lebih lanjut. Dengan adanya lomba ini ke depan anak muda semakin kreatif dan bisa melestarikan budaya Bali khususnya bahasa, aksara dan bahasa Bali. (BB)


Berita Terkini