Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Wujudkan 'Jembrana Kembali Jaya' Tamba Ajak Eksportir Buah Lokal Bangkitkan Petani

Rabu, 30 Oktober 2019

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

Baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Setelah sebelumnya mengabdikan diri dan berkarya sebagai Anggota DPRD Provinsi Bali Periode 2014-2019, I Nengah Tamba yang dikenal salah satu tokoh masyarakat Jembrana kembali hadir menjawab permasalahan petani di Jembrana dengan terobosan dan aksi nyata tanpa retorika untuk memajukan pertanian di tanah kelahirannya.
 
 
Bakal Calon Bupati Jembrana yang dikenal dengan sebutan TMS (Tamba Memberi Solusi) ini kini mengajak perusahaan eksportir komoditas pertanian khususnya buah-buahan yakni PT. Surya Elok Sejahtera (PT. SES) yang sudah mengekspor buah lokal ke banyak negara seperti Eropa, Asia hingga Amerika.
 
"Saya ingin membangun Jembrana sebagai kawasan ekspor komoditas pertanian. Ini yang akan buat petani kita sejahtera," ucap Tamba di sela-sela diskusi dengan jajaran manajemen PT. SES di Warung Bendega, Renon, Denpasar.
 
Politisi Partai Demokrat asal Desa Kaliakah, Kecamatan Negara ini mengaku cita-cita mulianya ingin melihat petani bahagia saat panen, bukan menangis seperti selama ini karena harga anjlok saat panen raya. Ia pun ingin membawa Jembrana Kembali Jaya (JKJ) dengan petani sebagai salah satu ujung tombak perekonomian dan pembangunan di "Bumi Mekepung".
 
Untuk itu, ia pun menggandeng PT. SES yang sudah mengekspor berbagai buah-buahan seperti mangga, manggis, durian, salak, sawo, nanas hingga juga produk pertanian lain seperti bawang merah, cabai rawit hingga serai ini untuk membangkitkan rasa jengah petani. Tamba mengajak Petani di Jembrana agar nantinya membudidayakan komoditas ekspor ini sehingga nilai jualnya juga akan semakin meningkat dan pada akhirnya bisa menyejahterakan petani.
 
"Saya ajak petani Jembrana bangkit, agar bisa ekspor produk-produk pertanian. Karena pasarnya sudah ada, perusahaan yang akan membeli dan mengekspor sudah ada. Saya akan lakukan apapun untuk nindihin petani," jelas Tamba.
 
 
Untuk mewujudkan hal tersebut, dalam waktu dekat Tamba akan mengajak PT. SES menemui para petani di Jembrana memaparkan peluang ekspor komoditas pertanian dan apa saja yang harus disiapkan para petani ini menyambut peluang ini. Pertemuan ini dijadwalkan setelah manajemen PT.SES pulang dari pameran buah di Kazakhstan pada 6-8 November dan di Dubai pada 12-14 November.
 
Ket Foto: Nengah Tamba bersama eksportir buah lokal
 
"Saya undang petani untuk bangkit dan bergairah. Tolong bawa satu-satu hasil panen. Tunjukkan biar dilihat kualitasnya dan petani juga akan belajar cara membersihkan dan mengemas buah kualitas ekspor," kata Tamba.
 
Ia menegaskan peluang yang dibawa PT SES ini memberikan semangat petani yang sudah lesu, malas, tidak bergairah menggarap lahan pertaniannya. Tamba berharap Bumdes di Jembrana bisa ikut menangkap peluang ini dengan menjembatani petani dengan perusahaan eksportir. 
 
"Ekspor ini adalah terobosannya. Jadi tidak ada lagi cerita petani jual kebun dan malas bertani. Ini juga penting agar dapat memangkas para tengkulak. Kalau Bumdes teribat, perekonomian di desa juga akan bergairah," tegas Tamba.
 
 
Terkait langkah Tamba tersebut, Developing Manager PT. SES Muhamad Riyansyah Putra mengaku pihaknya siap bekerjasama dengan Nengah Tamba dan petani di Jembrana terkait peluang ekspor komoditas pertanian khususnya buah lokal ini.
 
"Permintaan banyak dari luar negeri tapi di Bali ketersediaannya kurang. Ini peluang bagi petani khususnya juga di Jembrana. Syukur ada Pak Tamba yang mau serius mendampingi petani menggarap ini," ungkapnya.
 
Sejauh ini permintaan ekspor buah lokal pun cukup besar misalnya manggis yang permintaannya unlimited (tidak terbatas) ke China. PT. SES ini menjadi salah satu eksportir unggulan Bali. Perusahaan ini untuk pertama kali mengekspor 2,5 ton Mangga Harum Manis Rusia yang secara seremonial dilepas Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman di Area Kargo Logistik Angkasa Pura II, Badung, awal Agustus 2019 lalu. 
 
"Kami prioritaskan barang dari Bali, sejauh ini banyak dari luar. Misalnya kami ekspor manggis 8.000 ton ke China, hanya 40 persen dari Bali dan 60 persen dari luar Bali," tutupnya.(BB).


Berita Terkini