Tawarkan Investasi, Dinas Penanaman Modal Jatim Gelar "East Java Business Forum" di Bali
Kamis, 17 Oktober 2019
Baliberkarya
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Badung. Untuk meningkatkan dan mengembangkan investasi di Jawa Timur (Jatim), Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Jatim menyelenggarakan "East Java Business Forum 2019" di Fashion Hotel Legian Kuta, Bali, mulai Kamis 17 Oktober hingga Jumat 18 Oktober 2019.
BACA JUGA : Telantarkan Anak dan Suami, Kejari Jangan "Mandul" Sidangkan Oknum Kejaksaan 'Doyan Selingkuh'
"Berbagai upaya kami lakukan untuk mendorong investasi masuk di Jatim hingga kini. Salah satunya melalui kegiatan East Java Business Forum 2019"di Bali yang target kami adalah membidik para investor untuk ikut melakukan investasi di berbagai sektor unggulan di Jatim," kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Jatim, Aris Mukiyono, di sela-sela sela acara East Java Business Forum 2019", Kamis (17/10/2019).
Menurutnya, berbagai peluang investasi unggulan di bidang infrastruktur, pertanian, perikanan, pariwisata, pertambangan dan sektor energi, dan berbagai sektor lain dari 38 kabupaten/kota tersedia di Jatim. Kegiatan ini juga sebagai langkah untuk menjembatani investor pemerintah daerah/pengusaha untuk berinvestasi di Indonesia dalam percepatan pembangunan Nasional dan daerah Indonesia khususnya Jawa Timur, sehingga Jawa Timur bisa sebagai tujuan wisata investasi skala Internasional.
"Kondisi Ekonomi Jawa Timur Provinsi Jawa Timur merupakan Kawasan strategis dan memiliki kontribusi perekonomian yang signifikan terhadap perekonomian nasional," jelasnya.
Seperti diketahui, Jawa Timur adalah salah satu provinsi di Indonesia yang konsisten tumbuh di atas pertumbuhan rata-rata Nasional. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Pertumbuhan Domestik Regional Bruto (PDRB) 2018 mencapai 5,57 persen di atas Pertumbuhan nasional Indonesia 5,27 persen.
Pihaknya mengakui, dalam tiga tahun terakhir nilai investasi PMA di Jawa Timur terus menurun. Data yang dihimpun dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), semester I 2019 penanaman modal asing (PMA) di Jawa Timur USD175,3 juta. Turun jauh dari triwulan IV 2018 yang mencapai USD417,9 juta.
Ket Foto: Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Jatim, Aris Mukiyono
Perolehan PMA triwulan I 2019, dibanding dengan periode yang sama pada triwulan I 2018 USD177,9 juta. Sementara sepanjang 2018 PMA yang masuk ke Jawa Timur total USD1,3 milliar.
"Kalau dilihat PMA memang turun tiga tahun berturut-turut ini. Memang PMA kami dorong," terangnya.
Sementara berdasarkan data yang diekspos DPM PTSP tahun 2015 PMA mencapai Rp32,42 triliun. Turun di tahun 2016 PMA sebesar Rp26,57 triliun. Tahun 2017 kembali turun menjadi Rp21,49 triliun.
Menurut Aris, banyak faktor dari turunnya investasi PMA di Jatim. Salah satunya faktor adalah upah minimal kabupaten/kota (UMK) dimana beberapa pemodal asing mengeluhkan terus naiknya upah yang kini mencapai Rp 3,8 juta, dibanding Jawa Tengah Rp 2,4 juta sangat jauh.
"Kalau bicara investasi memang terkait dengan cost operation (biaya operasional) dari sebuah investasi," katanya.
Aris mengatakan, upah bukan satu-satunya penyebab turunnya PMA. Masih ada beberapa faktor lainnya. Karena itu, pihaknya mengajak pemerintah kabupaten/kota untuk proaktif menawarkan investasi. Seperti promosi peluang dan keunggulan agar investor tertarik menanamkan modalnya.
"Selama ini saya melihat teman kabupaten/kota mungkin pasif. Tidak bisa jelaskan ini loh saya punya peluang investasi seperti ini bagaimana peluangnya, kayaknya mereka dalam tanda kutip pasif," sentilnya.
DPM PTSP Jawa Timur tahun ini menargetkan investasi baik PMA maupun penanaman modal dalam negeri (PMDN) Rp80 triliun, dan di dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) sebesar Rp50 triliun. Pihaknya optimis hingga akhir tahun tercapai.
Sementara itu, acara di Bali ini menghadirkan para investor dan pelaku bisnis lokal maupun luar negeri, untuk dapat bekerjasama dalam berbagai bidang investasi.
"Disini para peserta bertemu dan mendapatkan informasi langsung realisasi investasi dari otoritas serta tentang peluang bisnis yang akan mereka investasikan di wilayah Provinsi Jawa Timur," tutupnya.(BB).
Berita Terkini
Berita Terkini
Bali Mau Dibawa Kemana? Begini Jawaban Tegas Wayan Koster
12 Januari 2025
Mahasabha II Paiketan Krama Bali, Wayan Jondra Terpilih Kembali
12 Januari 2025