Harga Tiket Pesawat "Meroket", Ketua ASITA: Idealnya Tarif Pesawat Naik 10 Persen
Jumat, 28 Juni 2019
Baliberkarya
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Badung. Ketua Asosiasi Agen Perjalanan dan Wisata Indonesia (ASITA) Ketut Ardana mendapatkan pesimis, naiknya harga tiket pesawat akan kembali naik di tahun-tahun berikutnya.
BACA JUGA : Hadirkan 232 Penjual dan 303 Pembeli dari 46 Negara, BBTF 2019 'Estimasi Transaksi' Capai Rp 9,06 Triliun
"Pemerintah seperti punya kompetensi penuh dari masalah mahalnya harga tiket pesawat. Meski begitu, kenaikan itu memang harus ada, tapi jangan terlalu tinggi," kata Ketut Ardana saat ditemui di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) Nusa Dua.
Mahalnya harga tiket pesawat, menurut Ardana, banyak dikeluhkan oleh wisatawan mancanegara yang akan berlibur ke Bali. Pihaknya meminta, kerap mendapatkan pertanyaan dengan naik yang tidak masuk akal seperti sekarang.
Idealnya, menurut Ardana, kalaupun berhasil naik paling tinggi 10 persen. Namun yang terjadi harga tiket pesawat melonjak hingga dua kali lipat.
"Mengapa tahun ini harga tiket pesawat terlalu mahal, harga sudah tidak masuk akal, kira-kira pertanyaan yang sering diajukan kepada kami dari mitra kami di luar negeri," katanya demikian.
Ket Foto: Ketua Asosiasi Agen Perjalanan dan Wisata Indonesia (ASITA) Ketut Ardana
BACA JUGA : Wujudkan Keinginan Warga, PLN Bali Bantu Sarana Olahraga dan Beji Lintar di Kawasan Renon
"Makanya itu saya katakan, kenaikan itu wajar. Tapi kalau ada yang pada kami, naik kira 5-10 persen, kira-kira itu yang ideal," imbuhnya.
Sementara, tahun ini BBTF memiliki 232 penjual dan 303 pembeli dari 46 negara dengan estimasi transaksi Rp9,06 Triliun. "Tahun lalu Rp 7,71 Triliun. Jadi ada Peningkatan. Tahun ini kita juga lebih selektif dalam memilih pembeli dan penjual. Lebih dari satu pembeli pilihan kami untuk mendapatkan pembeli yang berkualitas," ungkap I Ketut Ardana, Ketua Panitia BBTF 2019.
Acara tahunan yang bertaraf internasional ini berlangsung pada tanggal 26-29 Juni 2019 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Badung, Bali. Kegiatan yang turut diprakarsai oleh Asosiasi Agen Perjalanan dan Wisata Indonesia (ASITA) Bali ini turut berkontribusi dalam meningkatkan pariwisata di Bali.
BBTF tahun 2019 juga turut menjadi tuan rumah yang membahas peluang, dan wawasan industri serta sorotan.
Sementara itu, Menteri Pariwisata Republik Indonesia, Arief Yahya dalam sambutannya mengatakan, pariwisata telah memenangkan sektor yang meningkatkan kemandirian ekonomi dan diselaraskan dengan NAWA CITA atau Sembilan Sasaran yang dibuat oleh Pemerintah Indonesia.
"Bali adalah pintu gerbang pariwisata Indonesia, pulau dewata, yang memberikan kontribusi 6,7 juta pengunjung atau 40 persen dari total pengunjung internasional pada tahun 2018 dan memegang peran penting dalam mencapai target pariwisata 2019 yang harus kita pertahankan," terang Menteri Pariwisata RI, Arief Yahya.(BB).
Berita Terkini
Berita Terkini
Arah Kade! Kebijakan Aneh, Kantin Sekolah Jadi Mesin Uang Pemkab
11 Januari 2025
Pemkot Denpasar Imbau Warga Beli LPG 3 Kg di Pangkalan Resmi
10 Januari 2025