Co-Working Space Tukad Bindu, Wadah Bertukar Pikiran Serta Ciptakan Start Up
Kamis, 13 Juni 2019
Baliberkarya
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Denpasar. Untuk mengakomodir minat generasi milenial yang cenderung kreatif dan dinamis, Pemerintah Kota Denpasar bersama Yayasan Tukad Bindu Kesiman menyediakan fasilitas Co-Working Space di Areal Tukad Bindu Kesiman. Demikian disampaikan Pelopor dan penggagas Taman Rekreasi Tukad Bindu Kesiman, I Gusti Rai Ari Temaja di Denpasar, Kamis (13/6/2019).
Gusti Rai Ari Temaja mengatakan Tukad Bindu selain menjadi objek wisata rekreasi, kuliner serta tempat olahraga kini dilengkapi Co-Working Space. Adapun fasilitas yang diberikan seperti Wi-Fi gratis serta tempat yang nyaman untuk bertukar pikiran.
“Kami menyediakan Co-Working space guna memberi wadah dan ruang seluas-luasnya bagi generasi milenial maupun masyarakat untuk tempat bertukar pikiran sembari menikmati alam,” ujar Gusti Ari Temaja yang sering disapa Gung Nik.
Lebih lanjut Gung Nik ini mengatakan Co-Working Space merupakan sebuah sarana dan fasilitas bertemu komunitas untuk bertukar pikiran satu dengan yang lain. Hal ini tentu menjadi suatu kombinasi yang baik antara perpaduan keindahan tukad bindu dengan Co-working space sehingga dapat memberikan kenyamanan bagi komunitas maupun perseorangan untuk menghasilkan ide-ide kreatif yang bertumpu kepada kemajuan perekonomian bagi generasi milenial.
“Dengan berbagai fasilitas yang diberikan, Tukad Bindu sangat cocok dijadikan tempat untuk keperluan meeting, forum discussion serta event-event seru lainnya, “ kata Gung Nik.
Sementara Walikota Denpasar, IB. Rai Dharmawijaya Mantra mengatakan dalam berbagai kesempatan temu entrepreneur dan generasi milenial bahwa co-working space bisa dikatakan cara dan budaya baru dalam menumbuhkan sebuah kolaborasi dan inovasi karena muncul ide baru dari berbagai orang dengan latar belakang berbeda sehingga mendorong terciptanya inovasi secara terus menerus.
“Oleh sebab itulah dunia start-up sering dikaitkan dengan komunitas co-working space, dengan adanya fasilitas tersebut diharapkan dapat menciptakan start-up serta memajukan perekonomian masyarakat,” kata Rai Mantra.
Rai Mantra menambahkan kebutuhan akan ruang kerja yang nyaman, efisien, fleksibel, dan terjangkau kini menjadi suatu kebutuhan bagi penggiat startup, entrepreneur, ataupun freelancer. Ke depan dirinya mengajak masyarakat khususnya pemuda untuk membuat atau menciptakan co-working space seperti di banjar ataupun desa sebagai sarana bertukar pikiran bersama.
“Nilai sesungguhnya yang ditawarkan dari sebuah coworking space adalah komunitas, jadi penggiat bisnis tidak hanya sekadar bekerja saja tetapi memberikan kesempatan untuk berinteraksi dengan para penggiat lainnya sehingga terjadi tukar pikiran. Dengan pertumbuhan co-working space di Denpasar menandakan geliat anak muda dan komunitas menangkap peluang bisnis dan ekonomi kreatif berkembang sangat signifikan di Kota Denpasar,” ujar Rai Mantra. (BB)
Berita Terkini
Berita Terkini
Arah Kade! Kebijakan Aneh, Kantin Sekolah Jadi Mesin Uang Pemkab
11 Januari 2025
Pemkot Denpasar Imbau Warga Beli LPG 3 Kg di Pangkalan Resmi
10 Januari 2025