Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Perlu "Action Nyata", Angkat Produk Lokal Jangan Sebatas Wacana Terkesan 'Macan Ompongâ€

Senin, 03 Juni 2019

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

ist

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Upaya mengangkat produk lokal masuk ke sektor pariwisata seperti hotel dan restoran tak cukup sebatas peraturan baik itu perda ataupun pergub. Namun, perlu ada 'action nyata' di lapangan seperti pengawasan oleh aparat seberapa jauh aturan itu diterapkan. 
 
Hal itu disampaikan Anggota Komisi VI DPR RI Gede Sumarjaya Linggih saat ditemui awak media Baliberkarya.com di rumahnya Denpasar. Politisi asal Buleleng yang akrab disapa Demer ini menegaskan jika perlu bagi yang tak mau mematuhi aturan maka izin usahanya tidak usah diperpanjang lagi.
 
"Kita tak perlu terlalu banyak mengeluarkan aturan. Yang penting aturan itu ada tindak lanjutnya, efektif dan diawasi. Saya kira Gubernur perintahkan Satpol PP agar turun dan berani bertindak tegas untuk mengawasi efektivitas aturan itu agar jangan terkesan macan ompong," tegas Demer.
 
Ia mencontohkan soal buah lokal yang belum maksimal masuk ke hotel atau restoran yang begitu banyak di Bali. Hal ini bagi Demer perlu ada tindak lanjutnya, baik dari sisi petani selaku produsen juga pihak hotel/restoran selaku pendukung pemasarannya. 
 
"Perlu ada data yang akurat sejauhmana ini ditindaklanjuti," tegasnya lagi.
 
Ket Foto: Anggota Komisi VI DPR RI Gede Sumarjaya Linggih atau Demer
 
Termasuk pula di sisi industri kerajinan lokal, perlu ada komitmen dunia usaha seperti hotel dan restoran untuk membantu promosi dan pemasaran hasil kerajinan usaha kecil. Misalnya dengan memberi tempat yang strategis dengan luasan tertentu untuk memajang barang kerajinan agar lebih dikenal.
 
 
Bagi Demer, upaya itu penting dilakukan untuk mempertahankan kearifan lokal termasuk sisi SDM yang bergerak di usaha kecil. Sebab saat ini produk usaha kecil makin terpinggirkan dengan masuknya usaha berskala besar. Bahkan tak tertutup kemungkinan usaha besar itu dimiliki asing dengan “menggandeng” orang lokal (nomini) dan sedikit gunakan produk lokal.
 
Menurut Demer, jutaan wisatawan ke Bali mestinya membuat usaha kecil (UKM), produk lokal semakin bertumbuh. Kalau produk lokal bisa berkembang maka ini akan berdampak luas, bukan saja pendapatan bagi produsen di desa-desa, membuka lapangan kerja juga pemasukan bagi daerah. Dan yang tak kalah penting ini bisa mengurangi pengeluaran negara dari sisi impor.
 
 
"Sekarang ini kan banyak produk yang terbilang sederhana harus impor seperti bawang, beras, dan lainnya. Padahal Indonesia ini terkenal sebagai negara agraris yang semestinya bisa swasbada, bahkan ekspor," jelas Plt. Ketua DPD Golkar Bali yang pada pileg 2019 ini lolos untuk keempat kalinya ke Senayan.
 
Secara sederhana, Bali sebenarnya bisa belajar dari Kabupaten Kulonprogo Jawa Tengah yang mampu memberdayakan produk petani, kerajinan hingga sumber daya alam lainnya. Daerah ini di bawah kepemimpinan bupatinya yang seorang dokter spesialis itu mampu mengangkat ekonomi masyarakatnya, mulai dari seragam sekolah yang memakai batik lokal, beras petani yang dibeli PNS hingga air kemasan.(BB).


Berita Terkini