Petani Gula Jembrana Gali Potensi 'Gula Semut' di Kulon Progo
Minggu, 28 April 2019
Baliberkarya
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Nasional. Kepala Tim Divisi Advisory dan Pengembangan Ekonomi KPw BI Bali, Leo Ediwijaya didampingi Ketua Koperasi Serba Usaha (KSU) Jatirogo, Kulon Progo, Yogyakarta, FX. Hendro Utomo menjabarkan, KPw BI Bali mencoba masuk untuk mengembangkan gula semut di Bali serta mendorong sektor UMKM melalui produksi gula semut.
Apalagi potensinya sangat besar untuk dikembangkan di Bali disamping sebagai penguatan Pergub No. 99 tahun 2019 tentang penguatan produk lokal. Leo juga sampaikan proses penguatan UMKM yang dilakukan KPw BI Bali melalui fase tiga tahun pengembangan dari hulu sampai hilir. Artinya, mulai dari kajian, pemetaan, pendampingan, pengolahan sampai pemasaran.
FX. Hendro Utomo mengatakan, didirikannya KSU Jatirogo ini tidak lain dan tidak bukan karena selama ini, harga produk pertanian sama sekali belum berpihak pada petani. “Kita semua tahu, selama ini harga produk pertanian memang kurang bersahabat dengan petani,” jelasnya.
BACA JUGA : Lambaikan Tangan Ejek Penonton, Copet di Stadion Dipta Akhirnya Dihajar Hingga Babak Belur
Dikatakan pula, di tingkat eksport, gula semut produksinya masih lebih unggul dibanding produksi dari India yang saat ini juga sudah mulai merambah hingga ke Amerika dan Eropa.
“Kalau dari sisi kualitas, gula semua produksi negara India masih kalah jauh dengan milik kami, untuk itu para eksportir India mematok harga yang lebih murah agar bisa di pasar luar negeri,” ungkapnya.
Dijelaskan pula, proporsi nilai manfaat yang dijanjikan oleh gula semut produksinya selaras dengan kebutuhan pelanggan, apalagi kandungan mineralnya lebih komplit dibanding dengan produksi negara lain.
Kepala Tim Divisi Advisory dan Pengembangan Ekonomi KPw BI Bali, Leo Ediwijaya mengatakan, kunjungan belajar dilakukan ke Control Processing Unit Suropati, Kulonprogo adalah agar kelompok petani gula semut Mawar Sari, Jembrana Bali bisa langsung belajar dan melihat bagaimana proses pembuatan dari awal hingga pemasaran.
Pertemuan kelompok juga dimaksudkan petani Bali bisa langsung belajar cara mengolah gula kelapa menjadi gula semut dengan mekanisme yg dilakukan kelompok tani di Kulonrpogo," tukasnya.
Rahmadi selaku ketua CPU Kulon Progo yang mendampingi petani Bali selama kunjungan mengatakan, bahwasanya kelompok memiliki sekitar 600 petani penderes dengan rata-rata produksi per hari 3kg gula batok, gula tersebut disetor ke CPU utk diproses menjadi gula semut sesuai SOP. Awalnya, gula semut akan dihasilkan curah dari CPU kemudian disetor ke koperasi untuk pemasaran satu pintu.
Sedangkan tahapan proses produksi dijelaskan Rahmadi, nira di rebus menjadi gula batok di tingkat petani, batok kelapa disetor ke CPU, lantas diproses lagi menjadi gula semut dalam bentuk curah, kemudian disetor ke KSU Jati Rogo untuk pengemasan dan penjualan ekspor. Koperasi juga memegang label sertifikasi organik dari Control Union sehingga memberikan nilai tambah harga gula semut
Seperti diketahui KPw BI Bali berjalan di tataran teknis dengan berdasar dari kajian dan aturan yg ada, sehingga bisa dikatakan KPw BI Bali bergerak dalam tataran praktisi bukan tataran teoritis. Sedangkan kebijakan yang ada digunakan sebagai guide line dalam merumuskan serta implementasi kebijakan yang merupakan bagian dari menjaga stabilitas moneter serta menjaga inflasi daerah melalui penguatan UMKM. (BB)
Berita Terkini
Berita Terkini
Arah Kade! Kebijakan Aneh, Kantin Sekolah Jadi Mesin Uang Pemkab
11 Januari 2025
Pemkot Denpasar Imbau Warga Beli LPG 3 Kg di Pangkalan Resmi
10 Januari 2025