Bupati Bangli Lounching Program Sabicaitala Batur Agro Park Yeh Mampeh
Jumat, 12 April 2019
ist
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Bangli. Program system pertanian organic terpadu sabicaitala yang di lounching Bupati Bangli I Made Gianyar di Batur Agro Park Yeh mampeh, Rabu(10/4/2019). Kegiatan ini merupakan pilot projek atas kerjasama dengan Fakultas Pertanian Unud yang telah dikerjakan dari tahun 1998.
Program ini menjadi model rancang bangun ramah lingkungan yang mengkaitkan antara sapi, biogas, cacing tanah ,ikan, tanaman organik, lebah dan agrowisata. Komponen yang terintegrasi menjadi system pertanian organic terpadu ini dapat mengurangi polusi , perusakan alam serta pencemaran terhadap lingkungan.
International community service (ICS) komunitas yang bergerak pada pengabdian masyarakat internasional yang di pimpin Dekan Fakultas Pertanian Unud Prof.Dr.Ir. I Nyoman Rai,M.S pun mengunjungi Batur Organic Park di Banjar Yeh Mampeh Desa Batur Selatan Kintamani. Kedatangan tim dari ICS itu diterima langsung Bupati Bangli I Made Gianyar yang di damping Pakar Sistem Pertanian Organik Unud Dr. Ir. Luh Kartini , Kabag. Protokol Kerjasama dan komunikasi Publik Setda Kab. Bangli Cok Bagus Gde Gaya Dirga dan Pemilik lahan Batur Organik Park I Wayan Badan.
Bupati Made Gianyar menyampaikan apresiasinya kepada international community service (ICS) terkait dengan pengabdian internasional pengelolaan dan pelestarian danau batur.
Pihaknya berharap Program study seperti ini dapat membantu permasalahan yang dihadapi oleh para petani lahan kritis. “Mudah-mudahan program ini bisa menjadi branding sebagai salah satu bentuk pengentasan kemiskinan masyarakat petani yang diakibatkan oleh lahan tidak produktif” pungkasnya.
Pakar Sistem Pertanian Organik Unud Dr. Ir. Luh Kartini selaku pemrakarsa dan sekaligus pembimbing kelompok tani amerta lestari mengatakan pihaknya dulu sulit membangun karakter masyarakat kembali ke sistem pertanian organik yang ramah lingkungan. Namun setelah kesadaran itu muncul dengan system pertanian terpadu sabicaitala, dalam kurun 21 tahun baru bisa terwujud.
“Sekarang telah terbukti dengan system terintegrasi lahan seluas 1,5 hektar yang dulunya tidak menghasilkan kini sudah bisa menghasilkan” katanya.
Ia berharap masyarakat lebih banyak lagi peduli dan mau mengimplementasikan program ini agar lahan yang tidak produktif menjadi produktif sehingga alam bisa terjaga dan kesejahteraan bisa meningkat.
Sementara itu Pemilik Batur Organik Park I Wayan Badan mengatakan Batur Organik Park merupakan wisata edukasi organik. Dirinya mengakui memang banyak keuntungan dengan program sabicaitala ini. Apalagi memakai cacing, di satu sisi cacing sebagai pengolah pupuk kompos dan juga sebagai bahan obat. (BB)
Berita Terkini
Berita Terkini
Arah Kade! Kebijakan Aneh, Kantin Sekolah Jadi Mesin Uang Pemkab
11 Januari 2025
Pemkot Denpasar Imbau Warga Beli LPG 3 Kg di Pangkalan Resmi
10 Januari 2025
Audiensi Bersama Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan
10 Januari 2025