Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Dari Dosen Terjun ke Politik, Sri Jayanthi Siap Perjuangkan Kemandirian Kaum Perempuan Jembrana

Minggu, 03 Februari 2019

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Jembrana. Kabupaten Jembrana yang mayoritas penduduknya petani ternyata mendapat perhatian serius dari Srikandi muda asal Bumi Makepung. Dengan misi ingin meningkatkan taraf hidup petani dan kaum perempuan, mantan dosen perguruan tinggi ternama di Bali ini memantapkan langkah terjun ke kancah politik.
 
 
"Moto saya, kerja nyata, peduli dan santun. Dengan konsep itu saya yakin bisa mencapai tujuan," tegas wanita cantik lulusan S2 yang memiliki nama lengkap Sri Jayanthi, SE.MPd, Minggu (3/2/2019).
 
Dengan moto itulah wanita kelahiran 23 Februari 1980 ini memantapkan tekad terjun ke kancah politik menjadi Calon Anggota Legislatif DPRD Jembrana melalui Partai Perindo dapil Melaya. Karena dengan duduk di DPRD Jembrana, dia bisa peduli dengan msyarakat kemudian melakukan kerja nyata. Tentunya itu dilakukan dengan penuh kesantunan.
 
 
Kerja nyata yang dilakukannya dengan sasaran untuk meningakatkan taraf hidup petani dan kaum perempuan di Jembrana, khususnya di daerah Kecamatan Melaya sebagai daerah pemilihannya. Mengingat Jembrana mayoritas penduduknya di sektor pertanian.
 
"Selama ini kita ketahui yang bertani adalah bapak-bapaknya, sementara ibuk-ibunya lebih banyak di rumah menunggu hasil kerja suaminya," ujarnya ditemui redaksi.
 
 
Karena itu dirinya mengajak para kaum perempuan atau ibuk-ibuk petani untuk melakukan kerja nyata membantu para suami memambah perekonomian keluarga. Dengan demikian bisa meningkatkan taraf hidup petani. 
 
Membantu suami sebagai petani, bukan berarti harus ikut kerja keras di sawah maupun di ladang atau kebun. Melainkan bisa dilakukan di rumah dengan memanfaatkan lahan pekarangan yang kosong, meskipun sedikit dengan menanam sayur-sayuran, buah-buahan atau tanaman produktif lainnya.
 
"Dengan demikian penghasilan suami sebagai petani, pengeluarannya bisa ditekan karena tidak perlu lagi membeli kebutuhan sehari-hari, karena sudah cukup mengambil hasil dari pekarangan rumah," tuturnya.
 
Pemberdayaan ibu-ibu juga menurutnya akan diofrimalkan dengan membentuk dan membina kelompok-kelompok ibu-ibu sehingga produktif dan berpenghasilan. Misalnya membentuk kelompok ibu-ibu pengrajin, songket, aneka anyaman yang memiliki nilai ekonomis, termasuk kelompok ibu-ibu pengerajin canang atau sarana persembahyangan.
 
"Seperti yang telah lakukan sejak lama, membina dan melakukan pendampingan kelompok ibu-ibu pengerajin bokoran dari limbah koran di Desa Tuwed, Melaya dan kelompok budidaya ikan gurami," imbuhnya.
 
Sehingga nantinya kegiatan mereka bisa menambah perekonomian keluarga dan tentunya meningkatkan taraf hidup masyarakat. Jika nanti dirinya dipercaya masyarakat untuk duduk di kursi DPRD Jembrana, hal ini menjadi perhatian utama. Tentunya dengan membantu dan menyiapkan anggaran untuk pembinaan dan pendampingan kelompok ibu-ibu, termasuk menyiapkan bantuan modal.
 
 
"Saya rasa hal ini kurang mendapat perhatian serius dari pemerintah. Karena itulah saya akan memperjuangkannya jika nanti dipercaya mewakili masyarakat Kecamatan Melaya di kursi DPRD Jembrana," tutup Caleg Partai Perindo dapil Melaya nomer urut 5 ini kepada redaksi.(BB)


Berita Terkini