Gede Ngurah Wididana: Program Simantri Harus Dilanjutkan
Jumat, 20 Juli 2018
GNW for Baliberkarya
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Denpasar. Program penciptaan lapangan kerja di desa, salah satunya adalah membangun pertanian. Pertanian di desa harus dipilih komoditinya, yaitu budidaya tanaman yang menguntungkan.
Petani harus diajar fokus pada komoditi yang cepat menghasilkan dan harganya tinggi, sesuai dengan lingkungan pertaniannya. Contoh produk yang menguntungkan adalah cabe, tomat, sayur sayuran hijau, tanaman buah, cengkeh, kopi dan coklat.
Produksi budidaya tanaman tersebut bisa tinggi dan stabil jika dipupuk dengan pupuk organik. Oleh karena itu Simantri (Sistim Pertanian terintegrasi) adalah jawabannya, jelas Gede Ngurah Wididana, praktisi pertanian organik di Bali.
Simantri yang dimaksud adalah program bantuan dari pemerintah untuk petani sebanyak 200 juta rupiah untuk beternak, bertani dan perikanan, yang tujuannya untuk kemandirian petani dari penyediaan pupuk, bahan makanan untuk manusia, bahan makanan untuk ternak, dan energi biogas.
Program Simantri itu adalah sistim daur energi dari matahari, tanaman, hewan dan manusia yang sangat efisien dan produktif, bahkan bisa menciptakan lapangan kerja, misalnya membuat pabrik pupuk, industri rumah tangga, pariwisata, budaya pertanian dan pendidikan dan pelatihan pertanian.
BACA JUGA : Ni Luh Djelantik Nyaleg, Gus Oka: Ikon dan Amunisi Dongkrak Suara NasDem 'Generasi Milenial'
Dengan adanya bantuan dari pemerintah, program Simantri akan berlanjut, dimodifikasi, dan terseleksi dengan baik.
Secara umum, Simantri berjalan dengan baik di Bali. Ada hal hal khusus yang gagal penerapannya, itu bukan kesalahan dari Simantri, tapi kesalahan pada orang/pelaksananya, kata Gede Ngurah Wididana, politisi Partai Demokrat, saat meninjau lokasi Simantri di Desa Umejero, Kecamatan Busung Biu, Buleleng.
Gede Ngurah Wididana mengharapkan agar petani terus berkreasi dengan Simantri, agar hasil Pertanian, peternakan dan pernikahannya bisa maksimal dan menguntungkan. Bertani itu adalah bisnis yang harus untung.
Jika pertanian tidak untung, maka akan semakin sedikit orang tertarik menjadi Petani,dengan keuntungan, petani menjadi mandiri dan sejahtera, kata Gede Ngurah Wididana memberi nasihat kepada petani. (BB)
Berita Terkini
Berita Terkini
Arah Kade! Kebijakan Aneh, Kantin Sekolah Jadi Mesin Uang Pemkab
11 Januari 2025
Pemkot Denpasar Imbau Warga Beli LPG 3 Kg di Pangkalan Resmi
10 Januari 2025
Audiensi Bersama Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan
10 Januari 2025