Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Kader PDIP "Ponglik" Nilai 9 Kepemimpinan Rai Mantra, Koster Mentok Hanya 3

Kamis, 07 Juni 2018

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

Baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Advokat senior Bali yang juga kader senior PDIP, Nyoman "Ponglik" Sudiantara mempertegas pernyataannya terkait sikap memberontaknya melawan induk partai bersama politisi senior yang juga Ketua Dewan Pertimbangan DPD PDI Perjuangan Bali, Anak Agung Ngurah Oka Rahmadi alias Cok Rat. 
 
 
Ponglik beralasan dirinya memilih figur dalam Pilgub Bali sehingga ia bersama Cok Rat. Ketika ditanya apakah DPP PDIP salah memberikan rekomendasi kepada Wayan Koster? Ponglik menjawab hal tersebut bukan masalah salah atau benar. 
 
"Tapi, pemilihan kader PDIP untuk bertarung di Pilgub Bali 2018 tidak betul-betul disurvei sebelum penetapan ke masyarakat. Hal ini cenderung berdasarkan kriteria-kriteria tertentu yang secara paramater statistik apapun tidak memenuhi," kritiknya. 
 
Terkait penilaian terhadap sosok Gubernur Bali 2018, Ponglik tak menampik Rai Mantra memiliki sejumlah kelemahan. "Namun bila dikomparasi saya memberikan penilaian Gus Rai 9, Koster paling banyak 3. Yang paling mencolok Gus Rai tidak mata duitan. Gus Rai juga masih mampu menjadi negosiator yang baik. Koster tidak akan pernah kamu bisa ajak negosiasi," tegasnya. 
 
Pengamat yang objektif dan independen, lanjut Ponglik pasti sepakat dengan penilaiannya. Ponglik menilai blunder-blunder yang dilakukan Koster (ucapan mekente, adahbedag atau nasbedag, sontoloyo) menunjukkan karakter Koster yang sebenarnya. 
 
 
 
"Saya berdoa dari 2 minggu terakhir semoga suara silent majority (kelompok yang belum menentukan pilihan) yang lepas dari survei betul-betul dukung Gus Rai," harapnya.
 
Ditanya apakah tidak takut dipecat karena membangkang? Ponglik tegas menjawab dirinya bukan tipikal kompromistis berkaitan dengan prinsip. "Kader lain boleh takut karena ingin mendapat sesuatu dari partai, saya nggak," tegasnya. 
 
Lebih lanjut, Ponglik meyakini pilihan membangkang dari keputusan partai yang secara resmi dibesarkannya sejak 2005 (dibuktikan dengan kartu tanda anggota PDIP) merupakan jalan yang benar. 
 
 
"Pilihan ini tidak merugikan orang lain. Saya membangkang karena punya kriteria pemimpin Bali ke depan yang baik, yang betul-betul memahami budaya Bali. Masa kita harus harus ikut dengan sesuatu yang menurut kita salah? Kan itu justru membuat diri sendiri sakit hati," tegasnya mengakhiri. (BB).


Berita Terkini