Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Bendesa Adat Kuta: Warga Tak Suka Pemimpin 'Korupsi dan Banyak Umbar Janji'

Rabu, 06 Juni 2018

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

Baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Pada 27 Juni ini masyarakat akan memilih pemimpinnya sebagai Gubernur Bali untuk lima tahun mendatang. Nah, Gubernur Bali kedepan seperti apa figur yang diharapkan dan sesuai dengan pandangan agama?
 
 
Bendesa Adat Kuta Wayan Swarsa mengungkapkan pemimpin yang dibutuhkan masyarakat Bali adalah sosok yang memiliki dedikasi, pengabdian, kejujuran serta kesungguhan hati untuk kerja. 
 
"Tidak 'ngadanin raga' mengaku-ngaku hanya untuk mendapatkan popularitas," kata Swarsa.
 
Menurut tokoh Kuta ini, sesungguhnya keinginan masyarakat tak terlalu tinggi untuk mendapatkan pemimpin. Warga sudah makin melek dan cerdas. Jadi warga akan memilih figur pemimpin yang betul-betul sudah terbukti berbuat untuk kepentingan masyarakat. 
 
 
 
Swarsa mengaku warga akan melihat hal itu sejak awal bukan dadakan. Rakyat tak perlu calon pemimpin yang banyak omong tapi ingin bukti. Tipikal pemimpin yang jujur dan bersih. Ini yang jadi pegangan masyarakat adat untuk mencari pemimpinnya. 
 
"Masyarakat tak suka dengan pemimpin yang korupsi yang dalam bahasa Bali disebut 'mirat dana'. Yang dicari pemimpin yang melayani dengan tulus 'las carya' dan tak banyak mengumbar janji. Bali perlu pemimpin yang  memiliki prilaku 'sadarana'(sederhana)," ungkap pengusaha di sektor pariwisata ini.
 
Ia juga mengingatkan menjadi pemimpin itu harus santun, 'medarsana' (tahu etika) dan tak boleh arogan menganggap diri paling hebat dan pintar. Sebab hal itu tak sesuai dengan ajaran agama. 
 
 
"Kita berharap Bali akan memiliki pemimpin yang betul-betul memahami adat dan budaya Bali. Sebab dengan ini Bali bisa terjaga," tegasnya mengakhiri.(BB).


Berita Terkini