Disambangi Kunker Lampung Barat, Bangli Siap 'Harumkan' Kopi Arabika Kintamani
Kamis, 22 Februari 2018
Humas Bangli
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Bangli. Dalam upaya menambah ikatan kerjasama sekaligus sharing pengetahuan dan teknologi terkait tentang pengolahan kopi yang ada di Kintamani khususnya kopi arabika, Kamis (23/2) Kabupaten Lampung Barat menggelar acara kunjungan kerja ke Kabupaten Bangli untuk belajar dan saling tukar informasi terkait dengan proses pengolahan kopi arabika Kintamani yang sudah terkenal dimanca negara.
Rombongan yang berjumlah kurang lebih 10 orang dipimpin langsung oleh Bupati Lampung Barat, Parosil Mabsus selain itu, turut hadir Kepala Dinas Pariwisata Lampung dan dinas terkait.
Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus mengapresiasi sambutan dari Bupati Bangli I Made Gianyar terhadap pihaknya. Menurutnya, kerjasama yang terjalin nantinya bukan hanya dibidang kopi saja tetapi juga dibidang yang lain yang dapat diadopsi mengingat potensi wilayahnya sangat mirip dengan kabupaten Bangli.
Dipaparkannya, untuk wilayah Lampung Barat memiliki ketinggian berkisar 700 s/d 100 Dpl. Sedangkan di Kabupaten Bangli mencapai 1500 Dpl.
"Hanya saja kopi yang ada di Bangli adalah Kopi Arabika sedangkan kopi yang kita kembangkan adalah Kopi Robusta," ungkapnya.
Pihaknya berharap, dapat mengadopsi proses pembuatan kopi Kintamani terutama dari segi tehnik pengolahan yang semuanya termanfaatkan baik dari hulu ke hilir sampai tidak ada sedikitpun dari limbah kopi yang tidak terpakai.
"Dari kunjungan ini ada satu hal yang membuat saya berkesan adalah pemberian wawasan yang disampaikan oleh pengelola dengan banyaknya temuan-temuan yang dihasilkan sehingga hal ini akan menjadi nilai tambah untuk produktifitas kopi sehingga memberi nilai ekonomis untuk para petani kopi,” terang Parosil Mabus.
Sementara itu Bupati Bangli I Made Gianyar menyampaikan, jalinan kerjasama yang ada saat ini dengan Lampung Barat untuk menjalin kerjasama yang sudah difasilitasi melalui program Pembangunan Nasional Semeseta Berencana (PNSB).
"Kita patut berbangga karena produk kopi Kintamani namanya sudah dikenal dan masuk istana untuk menjamu tamu negara, namun hal itu harus terus kita kembangkan seperti yang telah dilakukan Pabrik Pengolahan Kopi Arabika Mengani yang terus berinovasi dengan temuan-temuan baru," ujarnya.
Intinya katanya, bagaimana caranya agar tidak ada sedikitpun dari limbah kopi yang terbuang, sehingga hampir semuanya termanfaatkan.
"Dan inilah salah satu alasan bapak presiden mengundang kopi Kintamani masuk istana," pungkas Made Gianyar.(BB)