Insiden Ustaz Somad, Laskar Bali Ngaku 'Merasa Terjebak'
Senin, 11 Desember 2017
Baliberkarya
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Denpasar. Terkait insiden pengadangan Ustaz Abdul Somad saat akan menggelar safari dakwah di Bali berkaitan dengan Maulid Nabi Muhammad SAW, Laskar Bali secara resmi telah meminta maaf kepada umat Hindu, dan umat Muslim di Indonesia.
Sekretaris Jenderal Laskar Bali, I Ketut Ismaya menegaskan jika Laskar Bali sendiri terjebak dalam situasi tersebut sehingga insiden Ustaz Abdul Somad itu terjadi. Secara kronologis pria berbadan tegap itu pun menceritakan awal mula peristiwa itu terjadi.
Menurutnya, pada tanggal 7 Desember pukul 19.00 WITA beberapa perwakilan ormas yang tergabung dalam Komponen Rakyat Bali (KRB) datang ke rumahnya. Mereka meminta ketegasan sikap Laskar Bali atas kehadiran Ustaz Somad di Bali. Ismaya menuturkan jika saat itu ia belum bisa memberikan sikap, karena tak tahu betul sepak terjang ustaz lulusan Mesir dan Maroko tersebut.
Beberapa dari perwakilan ormas itu kemudian menyodorkan beberapa gambar kepadanya kaitan Ustaz Somad dengan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang sudah dibubarkan oleh pemerintah. Dari situ, Ismaya memutuskan agar Laskar Bali turun ke jalan menyikapi kehadiran Ustaz Somad di Bali.
Mereka lalu menggelar aksi unjur rasa di Monumen Bajra Sandhi Renon, Denpasar. Pada kesempatan itu, Ismaya meminta agar Ustaz Somad dihadirkan di Renon untuk melakukan prosesi ikrar kebangsaan.
"Kami tidak tergabung dalam KRB. Yang kami tahu Ustaz Somad akan dibawa ke rumah Ngurah Harta untuk melakukan ikrar kebangsaan. Kami meminta agar dilakukan di Renon saja. Di rumah Ngurah Harta jalannya sempit. Kalau terjadi sesuatu bagaimana cara mengevakuasi Ustaz Somad. Keselamatan beliau juga kami pikirkan," kata Ismaya saat memberi keterangan resmi di Denpasar, Senin petang (11/12/2017).
Pada pukul 11.00 WITA tanggal 8 Desember 2017, Ismaya dihubungi oleh perwakilan dari Polda Bali. Dalam percakapan itu ditegaskan jika Ustaz Somad bukanlah seperti yang dituduhkan yakni anti-kebhinekaan dan anti-NKRI.
Mengetahui demikian, Ismaya menarik pasukannya untuk membubarkan diri. Pada pukul 02.00 WITA di hari yang sama, Ismaya mengaku kembali dihubungi oleh perwakilan dari ormas yang tergabung dalam KRB dan menyampaikan jika Ustaz Somad sudah tiba di Bali dan menginap di Hotel Aston Denpasar.
Ormas KRB sendiri saat itu telah menggelar aksi unjuk rasa di depan Hotel Aston Denpasar. Tak lama kemudian, perwakilan dari Polda Bali juga menghubunginya dan menanyakan apakah akan datang ke Aston Denpasar untuk ikut bergabung dengan demonstran.
"Kepada perwakilan dari ormas itu saya sampaikan bahwa beliau (Ustaz Somad) NKRI. Kepada perwakilan Polda yang menanyakan apakah kami akan datang ke Aston, saya katakan tegas tidak ke sana. Ustaz Somad NKRI, untuk apalagi saya datang ke sana," ucapnya.
Sore hari sekitar pukul 17.00 WITA ia dihubungi kembali oleh perwakilan dari ormas yang berdemonstrasi di depan Hotel Aston. Ismaya dilaporkan jika Ustaz Somad menolak mencium bendera Merah Putih dan menyanyikan lagu Indonesia Raya.
"Saya langsung berfikir, kalau begitu berarti Ustaz Somad tidak NKRI. Saya putuskan datang ke Aston untuk mengonfirmasi langsung ke Ustaz Somad," ungkapnya.
Sesampainya di Hotel Aston, Ismaya mengakui langsung merangsek masuk ke dalam hotel meski ada penjagaan ketat kepolisian. Ia lantas ikut duduk di dalam ruang pertemuan, di mana telah ada Kapolresta Denpasar dan Komandan Kodim Badung, perwakilan PWNU dan organisasi yang tergabung dalam KRB serta panitia penyelenggara.
Ustaz Somad lalu dihadirkan dan Kapolresta Denpasar menjelaskan jika Ustaz Somad bukanlah ulama seperti yang dituduhkan.
"Saya sampaikan waktu itu mohon maaf kepada Ustaz Somad. Kami tidak tahu kalau ustaz NKRI. Kami siap mendukung dan menjaga Pak Ustaz. Lalu saya ditanya, apakah Pak Ustaz bisa terus ceramah? Saya bilang lanjut khotbahnya. Saya yang akan di depan kalau ada yang berani menyentuh Pak Ustaz. Kalau ada yang berani mengacaukan saya yang bertanggungjawab," jelasnya.
"Pak Ustaz bilang katanya tangannya diremas dengan keras. Saya tahu betul yang remas tangan ustaz itu dari umat Muslim. Saya tahu sendiri itu organisasi Muslim. Saya marahi dia, karena kami sudah komitmen sudah menjaga Pak Ustaz," tegas Ismaya.(BB).
Berita Terkini
Berita Terkini
Arah Kade! Kebijakan Aneh, Kantin Sekolah Jadi Mesin Uang Pemkab
11 Januari 2025
Pemkot Denpasar Imbau Warga Beli LPG 3 Kg di Pangkalan Resmi
10 Januari 2025