Ustadz Abdul Somad 'Ngaku Tamatan' Penataran Pancasila dan P4 Sebelum ke Mesir
Sabtu, 09 Desember 2017
ist
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Denpasar. Ustadz Abdul Somad sempat menuai penolakan dan dihadang oleh sejumlah elemen yang tergabung dalam Komponen Rakyat Bali (KRB) saat akan melakukan dakwah berkaitan dengan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Pasalnya, mereka meragukan ke-Indonesiaan Ustadz Somad. Setelah melalui proses negosiasi yang alot dan panjang, Ustadz Somad akhirnya bisa memberikan tausiah di Masjid An-Nur Denpasar.
Pada pembuka ceramahnya, Ustadz Somad mengaku perjalanan dakwahnya mulai dari Makassar, Pontianak, Bangka Belitung, di Bali inilah yang menurutnya paling luar biasa.
Ustadz Somad mengaku tak habis pikir ia dituding anti-Kebhinekaan, tak cinta pada NKRI. Menurut dia itu semua disebarkan oleh provokator.
"Apa betul saya anti NKRI? Kata siapa! Sebelum berangkat ke Mesir tahun 1998, 100 anak-anak Indonesia yang diberangkatkan mesti lulus tes Pancasila dan P4. Saya termasuk satu dari 100 siswa yang lulus tes itu. Bukan cuma bahasa Arabnya, tapi Pancasila dan P4," jelas Ustadz Somad di Masjid An-Nur Denpasar.
Sepulangnya dari Mesir, Ustadz Somad melamar sebagai dosen di sebuah universitas. Dan salah satu tes dosen katanya adalah mesti cinta kepada NKRI.
Ustadz Somad lalu menceritakan pengalamannya masuk ke kampung-kampung di pedalaman di berbagai daerah. Selain untuk berdakwah, ia mengaku menanamkan rasa cinta Tanah Air kepada anak-anak di pedalaman.
"Saya masuk ke kampung-kampung di pedalaman tiap Februari dan Agustus dalam setahun bertepatan dengan libur semester. Di Riau saya jalan 5 jam untuk sampai ke tepi sungai. Kami naik sampan 7 jam ke kampung pedalaman. Saya mengibarkan bendera Merah Putih bersama anak-anak desa tertinggal," tutur Ustadz Somad.
Nah, jika ada isu yang mengatakan jika ia bagian dari kelompok radikal, anti terhadap NKRI maka ia memastikan hal itu tak benar.
"Itu pasti disebarkan oleh orang yang tidak punya paket data internet. Nontonnya cuma video pendek. Kita doakan orang menyebarkan isu itu diberi hidayah. Yang paling penting diberi Allah rezeki yang lapang agar bisa beli paket 4 GB, biar bisa nonton video ceramah sampai selesai bahwa Islam itu datang sebagai Rahmatan Lil 'Alamin," tegas Ustadz Somad.(BB).
BACA JUGA :
Berita Terkini
Berita Terkini
Arah Kade! Kebijakan Aneh, Kantin Sekolah Jadi Mesin Uang Pemkab
11 Januari 2025
Pemkot Denpasar Imbau Warga Beli LPG 3 Kg di Pangkalan Resmi
10 Januari 2025