Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Waspada! Pasca Letusan Kecil, Gunung Agung Bersiap ke Fase "Letusan Utama"

Senin, 27 November 2017

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

PVMBG

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Karangasem. Gunung Agung di Karangasem hingga hari ini terus mengalami letusan. Asap kelabu-kehitaman membumbung setinggi 3.000 meter. Status gunung setinggi 3.142 mdpl itu telah dinaikkan dari siaga (level III) menjadi awas (level IV) sejak pagi tadi pukul06.00 WITA.
 
Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), I Gede Suantika menyatakan, saat ini Gunung Agung baru mengalami letusan kecil saja. ‎Pada tahap letusan kecil ini, material yang mesti diwaspadai adanya abu dan lahar hujan (biasa disebut lahar dingin).
 
 
‎"Dampaknya itu lahar hujan yang ternyata sudah ke luar. Kemudian abu. Abu yang jatuh di rumah-rumah warga itu, kalau tebal dan terkena air hujan bisa roboh rumah itu. Bebannya berat. Abu juga merusak pertanian. Lahar juga merusak," kata Suantika di Pos Pengamatan Gunung Api Agung di Desa Rendang, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali, Senin (27/11/2017).‎
 
Menurutnya setelah abu ke luar, fase berikut dari aktivitas Gunung Agung adalah akan mengalami letusan utama.
 
"Setelah abu, berikutnya adalah letusan utama yang menghasilkan awan panas. Itu jangkauannya luas. Kalau itu ke luar, orang tidak bisa ngapa-ngapain," katanya. 
 
 
 
Setelah awan panas ke luar, ancaman selanjutnya adalah lava dan lontaran kerikil. ‎ 
 
"Ancaman berikutnya lava. Aliran lava itu cukup pelan. Nah, ‎batuan cair makin ke lereng makin pelan, mendingin lalu kaku. Selanjutnya juga waspadai lontaran material kerikil. Setelah itu tinggal menunggu letusan mengecil terus mengecil, lalu beres. Selanjutnya itu kerjaan hujan, lahar dingin warga menyebutnya," ungkapnya.
 
Berdasarkan pengalaman tahun 1963, apa yang terjadi saat ini adalah pendahuluan saja yang bisa berlangsung selama satu bulan.‎ Menurut dia, hal itu terjadi lantaran proses atau mekanisme gunung api itu sendiri. 
 
"Di bawah memang begitu sistemnya, unik gitu ya. Sebulan dia letusan kecil-kecil, sebulan berikutnya baru letusan utama ke luar. Itu karakternya gunung ini," tegas Suantika.(BB).
 


Berita Terkini