Pulau Terkecil di Dunia Ada di Indonesia, Diakui Oleh PBB
Kamis, 15 Juni 2017
okezone.com
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
Baliberkarya.com-Nasional.Tidak lama lagi akan segera menyongsong yang namanya libur panjang Hari Raya Idul Fitri. Bagi yang memang memilih enggak mudik atau nonmuslim, pelesiran ke tempat-tempat eksotik dan unik sering jadi dambaan.
Tapi ya yang namanya liburan, mbok ya jangan Bali terus. Atau daerah-daerah yang mainstream macam Puncak, Bogor, atau ke Pantai Ancol.
Indonesia itu negeri yang besar dan mempesona. Masih banyak destinasi wisata yang tak kalah bikin adem hati dan menyegarkan diri dari rutinitas pekerjaan di tempat-tempat lain. Pulau Simping, misalnya.
Asal tahu saja, pulau yang termasuk dalam wilayah administrasi Kecamatan Singkawan Selatan, Kota Singkawang, Kalimantan Barat ini diklaim sebagai pulau terkecil di dunia. Pulau berpenghuni yang statusnya itu (pulau terkecil), turut tercatat dan diakui Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
BACA JUGA:
Dirangkum dari berbagai sumber, pulau ini konon dulunya disebut Pulau Kelapa Dua. Alasannya karena dahulu kala terdapat dua pohon kelapa yang tegak menjulang di tengah-tengah pulau seluas satu hektare ini.
Pulau ini juga sedianya tak pernah tanpa wisatawan, meski kini tak lagi seramai satu dekade lalu. Lantaran memang tidak begitu jauh dari Singkawang, rute dan jalur menuju pulau ini juga tidak sulit dan relatif baik.
Dari Ibu Kota Kalimantan Barat, Pontianak, Anda hanya butuh sekitar tiga jam untuk lebih dulu menuju Kota Singkawang. Dari Kota Singkawang, Anda tinggal melanjutkan perjalanan sekira 20 menit ke arah Pantai Teluk Mak Jantu.
Nah, sekira 100 meter dari bibir pantai itu ada Jalan Malindo dan sudah nampak Pulau Simping yang dihubungkan dengan sebuah jembatan beton. Sebagaimana diurai sedikit di paragraf keenam, pulau ini sempat lumayan ramai 10 tahun lalu.
Kala itu, pulau ini pernah dikelola pengusaha untuk membuka kebun binatang serupa Taman Safari di Cisarua, Bogor. Namun setelahnya, pulau ini belum lagi bisa mengulang masa kejayaannya.
Pulau Simping itu sendiri permukaannya hanya “diramaikan” hamparan pasir dan bebatuan. Turut menghias jajaran pohon-pohon dan uniknya, terpadat sebuah kelenteng kecil atau tempat sembahyang masyarakat Tionghoa di pulau itu.
Ya, berarti memang pulau itu ada penghuninya. Atau setidaknya dulu. Karena ternyata penghuninya yang keturunan Tionghoa itu, memilih berangsur-angsur pindah karena pulau itu sempat mengalami abrasi.(BB/oke)
Berita Terkini
Berita Terkini
Arah Kade! Kebijakan Aneh, Kantin Sekolah Jadi Mesin Uang Pemkab
11 Januari 2025
Pemkot Denpasar Imbau Warga Beli LPG 3 Kg di Pangkalan Resmi
10 Januari 2025
Audiensi Bersama Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan
10 Januari 2025